Little Kitten

1.3K 160 5
                                    

"Mengerti bukan?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yeonjun menutup telinganya kuat-kuat. Sejujurnya ini bukanlah pertama kali ia mendengar orang tuanya bertengkar. Apalagi pertengkaran keduanya dimulai sejak usia pernikahan belum genap sebulan.

Dan kini hampir tiap malam Yeonjun akan mendengarnya. Mendengar ibunya yang akan menangis di ujung pertengkaran. Yeonjun membencinya. Bagaimana sang mama yang dulu seringkali tersenyum dan tertawa cantik harus menangis setiap malam.

Yeonjun berdiam di atas ranjangnya. Memeluk Vivi dengan erat. Suara pintu yang tertutup dengan kencang membuatnya terlonjak. Bisa ia dengar sang mama membanting pintu dan mengunci diri. Yeonjun tahu jika kedua orang tuanya memutuskan tidak tidur bersama lagi.

Namun ia hanya diam. Ia tak ingin bertanya lebih jauh. Yeonjun yang merasa tak senang memutuskan untuk keluar dari kamar. Berjalan pelan hendak mengetuk pintu kamar ibunya. Namun seseorang menghentikan langkahnya.

"Biarkan mama tidur Yeonjun."

Soobin dengan bathrobe dan rambut basahnya muncul dan menggandeng Yeonjun kembali ke kamarnya.

"Papa..."

"Ada apa jagoan?"

Yeonjun melepas tautan tangan mereka. Mendudukkan dirinya di atas kasur nya.

"Apa mama dan papa bertengkar? Kenapa kalian tidak saling memaafkan dan berpelukan? Kata Miss Jieun kita tidak boleh bertengkar dengan orang lain."

Yeonjun berucap polos sambil memainkan ikat bathrobe Soobin.

"Sayang, dengarkan papa, kami....tidak bertengkar. Kami hanya sedikit berselisih."

Soobin membelai lembut rambut Yeonjun yang mulai sedikit menutupi tengkuk.

"Yeonjunnie, jika Yeonjunnie mendengar sesuatu dari kamar papa atau mama, Yeonjunnie bisa kan menutup mata dan mulai menghitung anak kucing?"

Yeonjun menatap pada Soobin dengan mata polosnya.

"Anak kucing?"

Soobin mengangguk. Menidurkan anak tirinya kembali dan merapatkan selimutnya.

"Yeonjun suka anak kucing kan? Sekarang hitung dan pejamkan mata. Papa akan temani menghitung."

Yeonjun hanya bisa menuruti. Ia mulai memejamkan matanya. Menghitung anak kucing sambil memegangi jari telunjuk Soobin.

"Papa....jangan buat mama menangis ya? Yeonjunnie tidak suka."

Soobin membelai rambut Yeonjun sekali lagi. Menatap anak tirinya yang memejamkan mata. Wajah Soobin mendingin.

"Tentu sayang."

Nyatanya, Soobin tidak benar-benar memikirkan ucapan Yeonjun barusan.

Papa What's Wrong? (End ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang