Your Type

1.8K 194 40
                                    

"Selera papa yang seperti itu? Jelek sekali."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kamu ikut?" Taehyun yang sedang membereskan bukunya menatap Yeonjun yang duduk disebelahnya.

"Tentu saja dia ikut! Aku sudah reservasi tempat tau!" Yeji menyahut dari tempatnya duduk."—bahkan Lia sudah memikirkan akan menyanyi apa sejak semalam."

"Hei!!! Itu perlu! Aku tidak mau kita kebingungan mau nyanyi apa. Oh benar, aku tidak memasukkan lagu sekolah Minggu."

"Bodoh! Memang siapa yang mau nyanyi lagu itu di tempat karaoke!" Beomgyu mengeluarkan ekspresi bergidik.

Yeonjun hanya menggeleng menanggapi teman-temannya. Mereka benar-benar berisik. Tapi Yeonjun menyukainya.

"Mau satu mobil denganku?" Hueningkai menyampirkan tas disalah satu pundaknya. Menghampiri Yeonjun dan duduk di mejanya.

"Tidak. Maksudku aku tidak ikut."

Ucapan Yeonjun membuat teman-temannya kecewa.

"Hei mana boleh begitu!! Aku kan mau menyanyikan lagu 'Marry You' untukmu." Beomgyu mengeluarkan ekspresi sedih khas anak anjing.

"Diam. Jangan mulai." Yeonjun mengancamnya dengan wajah datar menahan kesal.

"Kamu benar tak mau ikut? Kita pulang lebih awal hari ini, sayang sekali kamu tidak ikut." Taehyun terdengar tidak terlalu bersemangat saat Yeonjun bilang tidak ikut.

"Aku mau menemui papaku di kantornya. Yah makan siang bersama. Aku mau melihat si ular itu berdesis dan menahan kesal."

Teman-temannya mengangguk. Mereka mencoba mengerti Yeonjun.

"Baiklah! Aku duluan. Paman Heeseung yang tampan sudah menunggu di mobil. Dah!"

Yeonjun berdiri dan melenggang pergi. Meninggalkan teman-temannya yang kehilangan keseruan sebab ia memilih tidak ikut.

"Kita pergi?"

"Kita harus pergi! Yeonjun juga pasti sedang bersenang-senang dengan papanya kok." Ucapan Taehyun diangguki para remaja lain.

"Aku...tidak mau ikut."

Beomgyu menunduk lesu.

"Hei Beruang! Jangan bicara aneh-aneh!" Lia menjitaknya main-main.

"Aku ingin Yeonjun sejenak lupa pada dendamnya. Aku ingin dia tertawa bersama kita. Memangnya aku tidak cukup menghiburnya?"

Hueningkai menghampiri Beomgyu. Pria berdarah campuran itu menghela napas. "Kamu tahu kan, Yeonjun tidak seperti kita. Yeonjun bukanlah orang yang dengan mudah melupakan perasaan sakit. Dia bukan kita yang mudah memberi maaf dan melupakan dendam. Yeonjun yang seperti itu sudah mati, Beomgyu. Yeonjun yang itu sudah tidak ada."

Hening sesaat dan Beomgyu mengangguk. Sejujurnya selama ini ia selalu bercanda ingin menikahi Yeonjun karena ia ingin terus bersamanya. Jika Yeonjun menyetujuinya, ia benar-benar akan menikahi temannya. Ia ingin Yeonjun melanjutkan hidupnya tanpa menoleh pada rasa sakitnya di masa lalu.

Papa What's Wrong? (End ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang