Furious

1.2K 152 18
                                    

"Benar. Puaskan diri kalian sebelum aku memisahkan kalian selamanya!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yeonjun hampir menjatuhkan tas sekolahnya. Bagaimana tidak? Soobin dan Jiyeon tengah berbuat mesum di ruang tengah di atas sofa tempat duduk kesukaan ibunya?!?!!

Dua orang yang masih berpagutan mesra itu membuatnya mual. Yeonjun bisa saja datang dan memukulnya dengan vas keramik besar atau menyiramnya dengan seember air seperti mengusir kucing kawin.

'Puas-puaskan saja sebelum aku memisahkan kalian selamanya.'

Dalam amarahnya yang memuncak, setetes air matanya lolos begitu saja. Heeseung yang menyusulnya memeluknya dan mencegah nya melihat pemandangan mengerikan barusan.

"Hiks paman...."

"Kamu mau pergi? Mari pergi Yeonjun. Pergi bersama ku."

Heeseung menggandeng Yeonjun keluar. Ia kembali membawa Yeonjun pergi.

"Kemanapun asal tidak disini." Ucapan putus asa Yeonjun menyakitkan. Membuat Heeseung melajukan mobil secepat mungkin.

-----🦊🦊🦊🦊-----

Yeonjun menatap kosong. Heeseung membawanya ke rumah Kang Taehyun. Sahabatnya itu tentu akan menampung dirinya dengan sukarela. Apalagi orang tuanya. Mereka jelas mempersilakannya menginap selama mungkin. Mengingat Yeonjun adalah sahabat putranya dan putra dari kolega mereka.

"Menginaplah Yeonjunnie. Anggap rumah sendiri ya?" Senyum hangat mama dari Taehyun membuat Yeonjun iri.

"Eh kenapa menangis?"

Perempuan itu terkejut melihat Yeonjun yang menangis hebat.

"Hanya rindu mama." Hati perempuan mana yang tidak teriris melihatnya? Nyonya kang dengan cepat memberinya bahu bersandar.

"Jangan menangis lagi ya?? Kamu tidak sendirian."

Taehyun yang membawakan cemilan dan minuman kesukaan Yeonjun mendadak ikut sedih.

-----🦊🦊🦊🦊-----


"Yeonjun."

Suara Soobin menyapa telinga Yeonjun. Membuat remaja 19 tahun itu berhenti melangkahkan kakinya. Bisa ia lihat sang papa tengah mengenakan setelan kerja lengkap nampak menatapnya dengan tajam.

"Ada apa papa?" Yeonjun berusaha berakting senatural mungkin. Senyumnya yang polos namun menghanyutkan kembali ia sematkan di wajah malaikatnya.

"Semalaman kamu tidak pulang."

Yeonjun berpura-pura terkejut.

"Kenapa papa kaget? Yeonjun sudah bilang kok lewat pesan pada papa. Aku kan menginap di tempat Taehyun."

Soobin mencari jejak kebohongan disana. Namun yang ia temukan hanyalah wajah polos yang jujur.

"Papa khawatir Yeonjun."

Sang papa menariknya dalam pelukan. Wajah Yeonjun berubah datar. Soobin tak melihatnya. Ia justru sibuk menghirup aroma Yeonjun yang ia rindukan.

"Benarkah?"

"Tentu saja."

Yeonjun menahan rasa marah. Bisa-bisanya Soobin berucap demikian setelah semalaman bercumbu dengan Jiyeon!

"Yeonjun juga rindu papa."

Senyuman palsu itu kembali tercetak di wajahnya.

"Berangkat dengan papa ya?"

"Ah, sayang sekali pa. Aku akan berangkat dengan Beomgyu."

Wajah Soobin mendadak dingin. Yeonjun tersenyum menang dalam hati. Remaja itu menunjuk seseorang yang tengah berdiri di depan pintu.

Choi Beomgyu dengan senyum lebar berjalan masuk dan menyapa Soobin.

"Selamat pagi paman Soobin. Aku mau menjemput Yeonjun."

Soobin hanya mengangguk singkat. Bisa ia lihat remaja laki-laki yang barusan datang itu menempeli putra tirinya. Entahlah, ia merasa ingin memisahkan lengan Yeonjun dari Beomgyu.

"Papa, kami berangkat ya."

Yeonjun mencium pipi Soobin singkat. Tersenyum manis dan melenggang keluar bersama Beomgyu yang menggandengnya dengan senang.

Meninggalkan Soobin yang merasa ingin menghancurkan sesuatu saat itu juga.

'Maaf pa, tapi ini caraku menghukum papa.'

-----🦊🦊🦊🦊-----

"Kenapa dilepaaas?!?!!"

Beomgyu berteriak tak terima. Yeonjun melepas tangannya dengan cepat dan tak lagi menggandengnya.

"Kamu tersenyum terus. Aku tidak mau disangka jalan sama orang gila."

Yeonjun masuk ke mobil Beomgyu lebih dulu. Membuat Beomgyu mengerucutkan bibirnya.

"Kita harus bergandengan sampai sekolah."

"Mimpi saja sana!"

"Kenapa menolak ku terus sih?" Beomgyu mulai rewel dan Yeonjun hanya memutar matanya bosan.

"Aku tidak mau pacaran dengan mu karena kita satu posisi!" Yeonjun berteriak frustasi. Bagaimana mungkin dia dan Beomgyu pacaran kalau mereka itu sama!?!"

"Pacaran denganku saja!! Aku mau kok jadi dominan yang manis."

"Cih! Pacaran sama Yeji sana!"

Beomgyu langsung bergidik ngeri mendengar ucapan Yeonjun.

"Kalau aku dengannya, dia yang akan menafkahi ku nantinya. Aku tidak mau!"

"Memangnya kalau denganku, kamu bisa?" Yeonjun menatap Beomgyu dengan tatapan mengejek.

"Aku mau berusaha!"

"Tapi aku lebih suka pria matang dengan dada bidang dan otot perut yang bagus." Ucapan Yeonjun membuat Beomgyu cemberut sepanjang jalan.

"Pacari saja papamu itu!"

"Memang itu tujuanku kok!"

Yeonjun berucap mantap. Membuat Beomgyu berteriak kencang setelahnya.

"KAMU GILA YA?!?"



Papa What's Wrong? (End ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang