In the Angel Eyes

1.6K 194 15
                                    

"Mama, sepertinya papa sedang berselingkuh."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yeonjun baru saja pulang dari gereja. Hari ini tepat hari ulang tahunnya yang ke-11. Ia berlari ke meja besar yang telah dihiasi kue dan dan dekorasi. Heeseung terlihat sedang mengikat beberapa balon. Meski ia merayakannya sendirian, Yeonjun tetap senang. Yeonjun akan rayakan lagi di sekolah besok pagi bersama Miss Jieun dan teman-temannya.

"Selamat ulang tahun sayang." Sora memeluknya erat sekali. Meski hatinya sedang hancur tapi ia tetap tersenyum di depan putranya.

"Terima kasih mama."

Yeonjun yang antusias segera melepas pakaian paduan suaranya. Berdiri didepan kue cantik yang mamanya buat.

"Make a wish." Sora tersenyum dan memerintahkan Yeonjun untuk berdoa membuat harapan.

Namun mata Yeonjun mengedar mencari kehadiran seseorang.

"Mama, apa papa tidak akan datang?"

Sora kesulitan bernapas. Pertanyaan Yeonjun membuatnya hampir menghancurkan topengnya.

"Sayang, papa tidak bisa ikut karena papa sedang sibuk bekerja mencari uang untuk kita."

"Benarkah?"

Sora mengangguk yakin. Ia menuntun putranya untuk duduk. Mengecup kening dan kedua matanya bergantian.

"Selamat ulang tahun Yeonjunnie, mama menyayangimu."

Yeonjun merasakan setitik air mata jatuh di dahinya. Ia mendongak dan menatap mata sang mama.

"Mama, Yeonjunnie berjanji akan membuat mama bahagia. Mama harus tersenyum lagi."

Mereka berpelukan. Heeseung yang melihatnya hanya menunduk. Ia tahu masalah yang terjadi. Namun statusnya sebagai bawahan tidak bisa membuatnya bicara. Ia hanya berharap keluarga kecil ini dihampiri bahagia kedepannya.

'Selamat Ulang Tahun Yeonjun.'

-----🦊🦊🦊🦊-----

Yeonjun berada di ranjangnya. Melihat sang mama yang sedang membacakan cerita padanya. Ia suka sekali ketika sang mama dengan lembut membelainya dan menanggapi berbagai pertanyaannya tentang cerita yang mereka baca.

"Sudah malam. Yeonjunnie harus tidur, besok harus ke sekolah bukan? Besok mau tiup lilin dengan teman-teman dan Miss Jieun kan?"

Yeonjun mengangguk. Ia menenggelamkan diri dalam selimut. Membiarkan sang mama menyanyikan lulaby untuknya.

"Mama..."

"Iya sayang?"

"Mama, mama percayakan sama Yeonjunnie?"

Sora mengangguk. Yeonjun tidak pernah berbohong.

"Tentu saja. Yeonjunnie tidak pernah berbohong."

Yeonjun menengok kiri dan kanan. Memastikan tak ada siapapun yang akan mendengar ucapannya selain sang mama.

"Mama, sepertinya papa berselingkuh."

Sora merasa jantungnya diremas dengan kuat. Ia menggeleng dan membelai kepala Yeonjun.

"Sayang, papa tidak berselingkuh. Papa hanya lelah."

Hati perempuan itu mencelos. Ia sebisa mungkin menahan air matanya yang akan tumpah. Ia benar-benar merasa sedih. Putranya harus melihat kelakuan sang ayah tiri.

"Sekarang Yeonjunnie harus tidur. Ayo mama akan temani sampai tidur."

Yeonjun mengangguk. Menyamankan diri pada pelukan sang mama. Hingga satu jam berlalu, terdengar isakan yang tertahan.

"Maaf, maaf mama berbohong Yeonjun. Mama mencintai laki-laki yang salah."

Sora mendekap putranya. Beribu ucapan maaf yang ia keluarkan nyatanya tak mengubah fakta bahwa ia telah salah memilihkan sosok ayah untuk Yeonjun.

Perempuan cantik itu mengecup kening Yeonjun lembut. Beranjak dari ranjang ketika dirasa Yeonjun telah tertidur lelap.

Namun ketika ia telah pergi darisana, Yeonjun membuka matanya. Sorot matanya kosong dan tidak ada rasa bahagia sedikitpun disana.

'Papa, kenapa papa tidak mendengarkan Yeonjunnie. Mama sangat mencintai papa tapi papa menyakitinya.'

Papa What's Wrong? (End ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang