07- KENEKATAN SATRIA

153 43 9
                                    


Hai all!!

Nanaz kembali update lagi nih! Siapa yang sudah nungguin?

Ayooo semangat untuk hari ini, siapa yang mudik tahun ini? Kira kira pada mudik kemana?

Jangan lupa untuk vote dan komen agar meninggalkan jejak, jangan jadi pembaca gaib ya😻

Sehat-sehat untuk semuanya!🤍

Sehat-sehat untuk semuanya!🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⭐⭐⭐⭐
.
.
.
.

















Gadis yang masih di atas brankar itu menangis sesegukan yang membuat lelaki di hadapannya itu memberikan suatu keprihatinan terhadap gadis malang tersebut.

"Sudah, jangan di ceritakan lagi. Jika itu membuatmu sakit sebaiknya jangan di ceritakan, saya tidak berhak tau," sanggah Satria.

Bintang pun mengangguk dan menundukkan kepalanya, Satria mengusap kepala gadis itu dengan pelan dan tersenyum tipis.

"Saya akan melindungi kamu," ungkap Satria.

Bintang menoleh ke arah Satria dengan mata yang berkaca-kaca dan hidung yang merah, Satria gemas dengan gadis di hadapannya itu mengusap pipi Bintang dengan pelan untuk menghapus jejak air mata yang membasahi pipi gadis itu.

"Atas dasar apa Kak Satria mau lindungi aku?" tanya Bintang.

"Emangnya gak boleh?"

Bintang menggelengkan kepalanya. "Bukan begitu."

"Lalu?"

"Aku hanya orang asing yang belum kakak kenal dekat."

"Kalau begitu mari berkenalan lebih dekat. Kamu bisa menceritakan segala hal yang ingin kamu ungkapkan di hari-hari kamu," ungkap Satria.

Bintang melengkungkan bibirnya ke atas, ia menatap wajah Satria dengan santai sekarang. Ia tak seperti kucing yang trauma akan majikan yang jahat, sekarang keberaniannya kepada lelaki mulai terkendali.

"Tidak perlu kak, aku hanya akan merepotkan kak Satria sana. Lagi pula Morgan juga ada."

"Kalau Morgan gak ada seperti waktu lalu? Bagaimana?"

Bintang menggigit dalam bibirnya karena bingung akan menjawab apa atas pertanyaan Satria.

"Sudah, anggap saja permintaan maaf saya kepadamu yang membuat kamu pingsan."

"Tidak kak, itu hanya masalah sepele."

Satria menggelengkan kepalanya. "Jangan pendam apa-apa sendirian, kamu ini juga manusia biasa. Anggap saja saya sebagai kakak kamu."

Bintang pun menatap ke arah lain dan mulai berfikir keras, akankah ia akan mencoba untuk berkenalan dengan laki-laki yang bahkan tak pernah di bayangkan dalam benaknya.

Knight For The Star (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang