Hayy makin kesini makin mendekati ending, nanaz sekalian update ya biar gak ke tunda-tunda dan jadinya gak ada waktu.
Jangan lupa vote dan komen ya
Typo? Tandain.
Happy reading 🤍🍰
⭐⭐⭐⭐
.
.
.
.Menempuh waktu delapan jam bukanlah waktu yang sebentar, kini Bintang dan Morgan telah sampai di tempat yang sudah mereka niatkan untuk datang.
Bintang bergegas turun sebelum Morgan mematikan mesin mobilnya, lelaki itu hanya menghela nafasnya dengan pelan dan melirik kemana larinya Bintang pergi.
"Sebahagia itu lo nantiin orang yang bahkan gak tau lo di sini," gumam Morgan.
Tepat pada waktu sore terdengar suara deburan ombak yang berisik namun membuat hati ini tenang, ia melihat langit sore yang sudah mulai mengeluarkan warna jingga.
Pandangannya mencari seseorang ke sekeliling wilayah pantai, ia berharap bahwa dirinya bisa menemui sosok lelaki yang tengah ia cari.
"Kak... Apa kamu tidak kesini sekarang?" tanya Bintang yang seakan-akan ada orang yang tengah ia pertanyakan.
Morgan melihat Bintang dari kejauhan, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam kantung celana. Kemudian ide bagus muncul dalam fikirannya, Morgan mengeluarkan ponsel genggam miliknya dan memotret sosok gadis cantik di pinggir laut dengan lembayung senja yang sangat indah.
"Gue harap keadaan lo sekarang bisa seindah senja, bin," gumam Morgan.
Morgan tersenyum dan hendak melangkah menghampiri Bintang, namun ia berhenti ketika Bintang berlari kencang ke arah kiri. Mata Morgan mengawasi kemana Bintang pergi.
Meski pesisir laut ini sepi Morgan tetap berjaga agar Bintang tetap baik-baik saja.
Langkah kaki Bintang yang berlari cukup besar, ia melihat ke arah pesisir pantai yang indah itu dengan air ombak berwarna biru bahkan pasir putih yang membuat kesan keindahannya tiada tanding.
"KAKAK!" teriak gadis tersebut.
Teriakan itu membuat sosok lelaki menoleh ke arahnya, senyum Bintang terukir indah bahkan matanya berbinar-binar karena melihat sosok yang sangat teramat ia rindukan. Sekali lagi, sangat teramat ia rindukan.
Tangan lelaki itu di rentangkan dan menyuruh Bintang untuk menghampirinya dalam pelukan, langkah kaki Bintang kian semakin cepat dan menghampiri lelaki tersebut.
"Kakak...." panggil Bintang.
Lelaki itu tersenyum manis menatap Bintang yang hadir. "Iya sayangnya kakak?"
Bibir Bintang melengkung ke bawah, ia memeluk tubuh lelaki berhidung mancung itu dengan erat. Isakan tangis bahagia, sedih dan rindu menjadi satu.
"Bintang rindu kakak...," rengek Bintang.
"Kakak juga lebih rindu Bintang," bisik lelaki tersebut.
Bintang mendongak dan menatap wajah sang lelaki yang tengah ia peluk. "Kenapa kakak niat tinggalkan Bintang?"
"Maaf... Kakak takut kamu kecewa karena kakak semakin sibuk dengan kehidupan kakak," ungkap Satria.
"Gak akan kecewa kalau kakak sendiri yang bilang ke aku kalau kakak harus sibuk dengan pekerjaan kakak sendiri dan kehidupan kakak sendiri," timpal Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Knight For The Star (END)
Fiksi Remaja- FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA Seorang gadis yang mengenali seorang lelaki dewasa yang bisa di bilang baik dan special person dalam hidupnya. Di kala lelah bahkan sepinya hidup gadis itu, dia lah yang selalu menemani gadis tersebut. Bukan seorang pa...