20- BANCI OBSESI

104 28 20
                                    

Haii all, nanaz kembali update nih.

Jangan lupa tinggalkan jejak yaitu vote dan komen ya.🍰🤍

Typo? Tandain.

Part ini terdapat bahasa-bahasa yang kasar.

I love you 🤍

I love you 🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⭐⭐⭐⭐
.
.
.
.













Satria menghempaskan tangan Ara yang akan menjambak rambut Bintang dengan kasar, gadis itu memasang wajah melasnya di hadapan lelaki tinggi itu.

Di dalam situasi yang panas ini Bintang hanya terdiam menatap wajah gadis di hadapannya itu yang penuh dengan perdramaan.

"Satria, dia cengkram muka gue," adu Ara.

Satria mengerutkan keningnya. "Peduli apa gue?"

"Kok lo begitu?"

"Kenapa? Gak terima?"

"Kenapa sih lo selalu perhatian sama dia? Bahkan dia itu sudah gak punya harga diri lagi, lo gak lihat postingan yang viral itu?" tanya Ara dengan hati yang panas dan membara.

"Jangan pandang orang sebelah mata, kalau lo gak tau gak perlu lo menjatuhkan," tekan Satria.

Mata Ara berkaca-kaca. "Lo kenapa sih, Satria? Selalu aja bela dia yang bahkan baru kenal lo, kita sudah kenal dua tahun lebih lamanya tapi lo gak pernah seperhatian itu sama gue."

Satria menekankan Ara, "Gue sudah berkali-kali bilang ke lo, jangan berharap dan suka sama gue. Gue gak sebaik yang lo kira, Ara."

"Lo sadar gak sih gue suka sama lo," ungkap Ara.

Satria hanya mengangguk tanpa berekspresi sama sekali. "Gue tau lo suka sama gue, tapi sifat lo yang buat gue gak bisa balas perasaan lo. Gue gak suka di saat lo yang berusaha menghancurkan kehidupan cewek lain hanya untuk mendapatkan gue yang bukan seberapa."

Ara terdiam dan berdecak sebal, ia pun pergi meninggalkan orang-orang yang terus memperhatikannya.

Lelaki tinggi berhidung mancung itu hanya menghela nafasnya dengan kasar, Morgan, Firgi dan Aldi yang melihat kejadian itu hanya terdiam tak menjawab ketika Satria sudah turun tangan dalam soal keributan.

"Nanti pulang sama kakak," ujar Satria.

Bintang mendongak dan mengacungkan jempolnya. Gadis itu berusaha bersifat seolah-olah tidak terjadi sesuatu padanya, lelaki itu merapihkan surai Bintang yang sedikit berantakan dengan lembut.

"Good job baby, this is what I like about you."

Gadis itu hanya mengangguk patuh dan meninggalkan keempat lelaki di hadapannya, tidak lupa Morgan yang berlari mengejar Bintang untuk ikut masuk ke dalam kelas.

Knight For The Star (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang