28- PULANG KE RUMAH

101 21 5
                                    

Hayy all, nanaz update chapter selanjutnya nih 😻🤍

Siapa yang sudah nunggu?

Jangan lupa untuk vote dan komen ya.

Typo? Tandain ya.

Typo? Tandain ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⭐⭐⭐⭐
.
.
.
.




























Dua insan tengah terlelap dalam tidur mereka bersama selama hujan turun malam itu hingga perdebatan mereka telah usai, pagi ini matahari menyinari masing-masing mata mereka hingga salah satu dari mereka terbangun.

Mata Bintang berkedip berkali-kali bahkan menyipit, ia melihat sosok tampan berhidung mancung tertidur di sampingnya secara berhadapan.

Tatapannya terpaku pada objek yang baru kali ini bisa ia pandang dalam posisi sang empu itu tenang dalam tidurnya, tangan mungil Bintang mendekat ke arah hidung mancung milik Satria hingga menyentuh ujung hidung lelaki tersebut.

"Sesempurna ini kak Satria? Kenapa gue baru sadar dia bisa seganteng itu," batin Bintang.

Sebuah tangan kekar menggenggam tangan Bintang yang menyentuh hidung lelaki tersebut, tak lain tangan itu milik Satria.

Kedua mata indah Satria terbuka dan menatap wajah Bintang pagi ini yang bersemu merah, bibirnya tersenyum tipis bahkan tangannya mencium jari jemari mungil Bintang pagi ini.

"Kenapa? Kakak ganteng ya?" tanya Satria.

Bintang berdecak sebal, "ck selalu saja kepedean."

"Kakak bicara sesuai fakta yang ada, sayang," ujar Satria dengan suara serak khas bangun tidur.

"Kakak jadi lebih sering panggil aku sayang ya," kata Bintang.

Satria mengerutkan keningnya. "Memangnya kenapa? Gak boleh?"

"Boleh, tapi gak wajar aja masa aku bukan siapa-siapanya kakak di panggil sayang," jelas Bintang dengan serius.

Satria pun terkekeh geli. "Suka-suka orang ganteng."

Bintang pun mengubah posisi menjadi terlentang, ia tak menatap Satria sama sekali karena pagi ini pastinya Satria selalu menggoda hatinya hingga membuat wajah Bintang selalu saja memerah.

Satria pun mengubah posisinya menjadi tengkurap dan menatap Bintang yang merajuk itu sepagi ini, ia mengusap pipi putih Bintang perlahan dan membisikkan sesuatu di telinga gadis itu.

"Pagi Bintang cantik, Bintang gemes, Bintang cute, Bintang anak kecilnya kak Satria ganteng," sapa Satria.

"IHHH KAKAK!" pekik Bintang, tangannya mendorong tubuh Satria untuk menjauh.

Knight For The Star (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang