31- WISH LIST

84 16 0
                                    

Hayy aku update nih, yuk di baca ya. Semoga kalian suka.

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya seperti komen dan vote.🤍🍰

Typo? Tandain.

Typo? Tandain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⭐⭐⭐⭐
.
.
.
.


















Di rumah yang cukup mewah terdapat seorang lelaki tengah menimang bayi yang baru saja lahir sebulan yang lalu, ia tersenyum sembari mengusap pipi mulus bayi itu.

"Ututu keponakan om, lucu sekali," kata lelaki itu.

Lelaki bernama Satria itu terus merasakan gemasnya seorang bayi yang ia gendong tak lain adalah anak dari sang kakak yaitu Zeze, kehadiran bayi tersebut membuat keluarga Satria semakin harmonis. Meskipun tahta Satria sebagai anak terakhir harus tergeser oleh cucu pertama sang ayah dan bundanya.

"Ih bau, kamu pup ya?" tanya Satria kepada sang bayi.

Bayi itu tersenyum seolah-olah paham atas apa yang Satria tanyakan kepadanya.

"Mbak! Dedenya pup," teriak Satria.

Zeze menoleh ke belakang. "Oalah, taruh di kamar dulu. Ada ayahnya di kamar. Mbak masih cuci piring sedikit lagi."

"Iya mbak."

Satria pun berjalan naik ke lantai dua menuju kamar Zeze, di dalam sudah ada sang kakak ipar yang tengah merapihkan ranjang tidurnya tersebut pagi ini.

"Kenapa, Satria?" tanya Abian.

Satria terkekeh kecil. "Pup."

"Oalah, yasudah tidurkan di sini. Nanti mas yang ganti."

"Oke." Satria pun meletakkan keponakannya yang masih satu bulan di atas ranjang yang sudah ada karpet untuk mengganti popok khusus untuk bayi.

Zeze dan suaminya itu sangat bekerja sama dalam urusan rumah tangga, mereka saling sadar bahwa kerjaan rumah adalah tanggung jawab bersama bukan lagi tanggung jawab suami ataupun istri.

Mereka saling adil dalam melakukan keduanya tanpa ada masalah di balik itu semua, meskipun terkadang sebuah masalah dari luar datang masuk ke rumah tangganya.

"Heran punya mbak kuat banget lewatin semuanya, mas juga hebat buat bimbing mbak terus," batinnya.

Satria pun keluar dari kamar Zeze menuju ruang keluarga yang sudah ada orang tua dari Satria.

"Satria." panggil

"Dalem bunda."

"Bunda dan ayah ada mau bicara sama kamu."

Lelaki itu pun duduk di samping bundanya dan menaikkan kedua alis tebal itu pertanda menanyakan apa yang akan orang tuanya katakan.

"Kamu setelah lulus betul-betul mau bekerja?" tanya Imara.

Knight For The Star (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang