- FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA
Seorang gadis yang mengenali seorang lelaki dewasa yang bisa di bilang baik dan special person dalam hidupnya.
Di kala lelah bahkan sepinya hidup gadis itu, dia lah yang selalu menemani gadis tersebut. Bukan seorang pa...
Jangan lupa untuk vote dan komen sebagai peninggalan jejak ya, semoga kalian sehat selalu!
Semangat puasanya bagi yang menjalankan! Yang gak, jangan lupa makan ya!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️Warning! Part ini mengandung sedikit cerita sensitif, bila mana tidak tertarik dengan part tersebut bisa di skip ya⚠️
⭐⭐⭐⭐ . . . .
Gadis di atas brankar itu menggelengkan kepalanya, Satria menaikkan kedua alisnya tersebut karena masih bingung dengan gadis aneh ini.
"Gak berani."
"Kenapa gak berani, emang orang yang kamu ajak bicara nelen?" tanya Satria.
Bintang menggeleng ragu. "G-gak juga, maksudnya gak berani aja."
Satria hanya terkekeh geli dan mengacak-acak rambut gadis tersebut, Bintang terdiam dengan perlakuan kakak kelasnya yang membuat melting.
"Kok diam? Saya buat risih ya?" tanya Satria kembali.
"H-hah? Oh gak kok."
"Terus kenapa diam?"
"Terus aku harus apa?"
"Gak ngapa-ngapain sih."
"Yaudah kalau gak ngapa-ngapain." Bintang pun merasa canggung karena hal tersebut, ia bingung harus berbicara apa.
Satria mengingat sesuatu yang membuat ia ingin sekali bertanya kepada gadis itu, ia menatap mata Bintang yang masih asik memegang gelas air mineral.
Satria bertanya, "kamu kenapa? Kok tadi bangun langsung kaget gitu?"
Bintang terdiam sejenak dan menatap mata Satria dengan berani, ia tak mengedipkannya sama sekali.
"A-aku, hanya teringat kejadian itu," lirih Bintang.
"Kejadian? Kejadian apa?"
"Orang, orang yang jahat kemarin."
"Orang yang menarik kamu di depan gang itu?"
Bintang mengangguk. "Dia melakukan hal yang bukan-bukan hingga aku trauma."
"Hal apa?" Satria mengerutkan kening ketika Bintang terpaku pada tatapan lelaki tersebut dengan tatapan yang kosong namun bibir yang menjelaskan.
Apakah ia terlihat seperti seorang penghipnotis? Yang membuat siapapun berbicara apapun dan menjelaskan segalanya.
"Waktu SMP, aku memiliki sebuah cerita yang membuat aku sedikit trauma. Aku baru menceritakan itu kepada orang tuaku waktu sebelum mendaftarkan diri ke sekolah ini."
