16- KECELAKAAN

123 33 22
                                    

Haii all, nanaz double update nih🤍

Yuk di bantu vote dan komen!

Typo? Beri tanda ya.

Terdapat bahasa yang kasar di dalam cerita ini, di mohon untuk bijak dalam membaca ya💝🍰

Terdapat bahasa yang kasar di dalam cerita ini, di mohon untuk bijak dalam membaca ya💝🍰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⭐⭐⭐⭐
.
.
.
.
























Beberapa minggu kemudian Satria tengah melakukan kegiatan OSIS setelah pulang sekolah, lelaki itu pun sudah menyuruh Bintang pulang lebih dulu bersama sepupunya.

"Sat, pucat banget. Lo sakit?" tanya Firgi melihat sahabatnya terdiam lesuh.

Lelaki itu menggelengkan kepalanya sembari sesekali memijat pelipisnya. Firgi yang melihat itu langsung memegang bahu Satria, tak lama satu lelaki datang menghampiri mereka berdua.

"Fir, kenapa nih bocah?" tanya Aldi.

Firgi mengangkat bahunya. "Gak tau anjir, mukanya pucat banget."

"Cuma kecapean aja," singkat Satria.

"Semalem lo begadang ya?"

"Lo kan tau, spanduk promosi calon pemilihan ketua OSIS baru belum selesai," ungkap lelaki berhidung mancung itu.

Firgi menoyor kepala sang sahabat. "Kenapa lo gak bilang anjir, kan kita bisa bantu."

"Gue gak mau ngerepotin kalian, kalian kan juga ada kegiatan." Satria mengibas rambutnya ke belakang.

"Yaelah bro, kaya sama siapa aja sih lo." Ucap Aldi menyenggol lengan Satria.

"Gue gak enak sama kalian, lagian malem-malem juga bikinnya."

"Semalem lo di rumah kan?" tanya Aldi.

"Di apartemen lah, kalau di rumah bisa di marahin sama bunda gue kalau gue ketauan begadang cuma edit begituan aja," ungkap Satria.

Aldi pun bertanya, "berarti lo sama si Bintang?"

"Dia gue suruh tidur, setelah dia tidur baru gue kerjain kerjaan gue."

Firgi dan Aldi pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis fikir dengan sahabat mereka satu ini yang sangat ambis belakangan hati sebelum pemilihan calon ketua OSIS tahun ajaran baru.

"Satria, spanduknya sudah lo cetak?" Tanya gadis yang datang menghampiri mereka bertiga.

Satria hanya mengacungkan jempol sembari menunduk. Gadis bernama Ara itu hanya menghela nafasnya dengan kasar dan menghampiri lelaki di hadapannya, ia mencoba ingin menyentuh lelaki tersebut.

Satria menepis tangan Ara yang akan menyentuhnya membuat gadis itu terkejut.

"Lo kenapa sih? Sakit?" tanya gadis bernama Ara tersebut.

Knight For The Star (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang