Tunangan Dadakan

4.1K 134 25
                                    

Rian! Rian!... Rian Go! Go! Go!" Teriak Shera di barisan para penonton.

"Loe gila! Mau cari Mati sama Bianca loe?!"

"Ngapain takut! Gue kan tunangannya!" Jawab Shera santai.

" Gilak! Loe jangan bercanda deh!"

Shera tampak tertawa puas, menatap lelaki yang namanya berkali-kali ia teriakan, tampak mengeraskan rahangnya.

Di sisi lapangan Rian mendengus kesal, melihat kehadiran perempuan yang menjadi mimpi buruknya sejak seminggu lalu.

Mimpi buruk untuk hubungannya dengan Bianca-pacarnya.

Shera Khanza gadis yang mendadak menjadi tunangannya. Akibat perjanjian kolot kedua orang tua mereka yang sudah bersahabat sejak SMA.

Entah apa yang bisa dilihat dari gadis tomboy seperti Shera.

Sungguh mengesalkan ketika dirinya tidak dapat menolak permintaan kedua orang tuanya untuk menjadikan gadis yang baru dikenalnya itu sebagai tunangan rahasianya.

Laki-laki itu mendesis kesal, mendengar seruan-seruan dari Shera dengan TOA yang entah ia dapatkan darimana.

"Norak!" Maki Rian lirih. Dia menatap khawatir ke arah Bianca. Gadis yang ia pilih sebagai kekasihnya selama tiga tahun ini.

Bianca bukan gadis pengalah, dia gadis pencemburu. Rian menjadi sedikit khawatir jika Bianca akan beradu mulut bahkan berkelahi dengan Shera.

Rian dengan segala gejolak kekesalannya memilih berjalan ke arah Shera.

"Gila! Si Rian kesini woe!!" Teriak cewek-cewek lain.

Rian mendatangi Shera, lalu dengan sekali sentakan ia merebut selembar kardus bertuliskan namanya. Lalu dengan amarah yang memuncak ia merobeknya lalu melempar dan menginjaknya.

"Loe bisa hilang dari kehidupan gue gaksih! Loe tuh cuma cewek sampah!" Ucapnya membuat teman-teman Shera menganga tak percaya.

Sedangkan Bianca yang sedang berlari ke arah kekasihnya segera menenangkan.

"Okay..." Tutup Shera tampak santai. Padahal hatinya terasa nyeri.

"Loe gapapa, Sher?" Tanya temannya setelah kepergian Rian.

"Tenang aja... Eh, yang jadi lawannya Rian siapa kaptennya namanya?"

"Ghandi! Jangan bilang..."

"Okay kita pindah bangku... Gue bakal dukung Ghandi mati-matian!" Ujarnya. Lalu berpindah membawa sobekan kardus baru, lalu dengan terampil menuliskan nama Ghandi disana.

"Ghandi!!! I love U... Loe harus menang!" Teriak Shera tak kalah heboh.

"Menarik!" Ujar teman Ghandi.

"Gue gak tau itu cewek siapa?! Tapi dia agak sinting keknya. Tadi sempet bermasalah sama Rian.. Gue gak tau kenapa tiba-tiba jadi dukung loe..." Jelas teman yang lain. Ghandi hanya menatap malas.

Permainan dimulai, teriakan Shera tampak mendominasi. Membuat perasaan gusar di hati Rian. Dia benci Shera memanggil nama Ghandi. Karena Ghandi adalah musuh bebuyutannya.

"Ghandi! Loe harus menang! I love U... Loe kalau menang jadi suami gue juga boleh!"

"Hush! Loe beneran udah gila ya, Sher! Gue malu..." Ucap Kinan di samping Shera. Gadis itu tampak tak perduli. Dia hanya ingin melihat Rian kalah.

Terlalu sakit perasaanya, saat mendengar Rian menghina dirinya dengan sebutan cewek sampah!

Toh! Dia tidak pernah mengemis untuk jadi tunangannya. Jadi apa salahnya untuk balas dendam dengan mencari perhatian musuh Rian.

WEDDING IMPOSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang