❖ Chapter 21

620 60 27
                                    

-----------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------------------------------------------------------

Di dalam kamar tersebut Orter dengan tenang dan nyaman tertidur tanpa memikirkan apapun yang terjadi diluar sana. Dia masih menikmati masa-masa kebersamannya dengan istrinya. Akan tetapi saat dia mulai terbangun dari tidurnya, manik emasnya langsung terbelalak karena ere Calista yang sudah tidak ada di sampingnya. Jantungnya berdegup dengan kencang, dia terlihat sangat panik dan khawatir jika Calista benar-benar pergi, atau yang semua yang di alami sejauh ini hanyalah sebuah mimpi indahnya semata.

Orter langsung bangun dari tempat tidurnya dan mengecek beberapa ruangan yang terhubung dengan kamar tersebut. Saat dia membuka kamar mandi dia merasa lega melihat istrinya yang cantik sedang berendam dengan santai di dalam bathtub yang cukup besar itu. Orter masuk kedalam dan memperhatikan Calista dari dekat, manik Ruby itu terpejam sepertinya dia sedang memulihkan nyeri yang dia rasakan akibat semalam.

Calista merasakan hawa keberatan yang terasa merusak suasana tenangnya, dia membuka mata dan mengerutkan alisnya saat melihat Orter yang berdiri di sampingnya, wajah Calista Kembali memerah saat melihat orter yang tidak memakai pakaian.

"Setidaknya pakai jubah tidurmu."

"Maaf, aku terburu-buru aku takut kau hilang."

Calista hanya menghela nafas berat, dia ingin melepaskan semua stress dan beban yang berada di pundaknya. Dia melihat kearah Orter pria itu menatap istirnya dengan wajah yang senang, biasanya dia akan terlihat datar dan cuek. Akan tetapi cinta benar-benar merubah dirinya seutuhnya, dia tak akan pernah bisa mengabaikan wanita cantik yang kini sudah resmi menjadi pasangan hidupnya.

"Bolehkah aku bergabung?"

"Silahkan.. tapi aku harap anda dapat tenang dan membiarkan saya sedikit menikmati relaksasi, tuan madl."

"Tentu saja, apapun untukmu nyonya madl."

Calista merasa sedikit aneh dengan panggilan Orter, kalau dilihat dari statusnya saat ini yang sudah menjadi istri Orter memang tak salah jika dia dipanggil dengan marga Madl. Akan tetapi entah kenapa Calista agak tak menyukai itu, dia lebih suka dipanggil dengan namanya sendiri, nama keluarga madl terdengar terlalu berat untuknya.

Orter masuk ke dalam bathtub berendam di air hangat dengan aroma sabun yang sangat harum dari air yang digunakan oleh Calista. Calista memang orang yang sederhana tapi wanita itu sangat sensitif dengan aroma, dia suka semua hal yang berhubungan dengan wewangian, sabun, parfum, aroma terapi. Semua hal itu sangat Calista sukai, maka dari itu Orter menyiapkan banyak produk yang beraroma hanya untuk Istri tercintanya.

Tidak seperti malam yang panas sebelumnya, kali ini mereka memilih untuk menikmati ketenangan dan merelaksasikan diri. Setelah melakukan aktifitas lainnya dipagi hari Orter duduk di sofa yang ada di tengah-tengah rumah kaca, diatas mejanya terdapat secangkir kopi dan beberapa makanan ringan. Tangannya pun sibuk membalikkan halaman dari buku yang sedang dia baca. Walaupun dia berusaha untuk fokus membaca tetapi mata emasnya tak dapat berpaling dari Calista yang kini sedang berjalan kesana kemari mengurus kebun yang ada di rumah kaca tersebut.

Crazy Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang