Bulan semakin meninggi menunjukkan cahayanya yang tenang di malam hari. Orter dengan tenang menyetir mobilnya ke tempat yang dia tuju dengan penuh keyakinan. Sementara tangan kanannya selalu setia menggenggam tangan sang istri yang kini duduk di sampingnya dengan tenang.
Walaupun Calista sudah mencoba memberitahu orter untuk fokus saja pada kemudi dan jalan, tetapi suaminya itu sangat tidak mendengarkan dirinya. Dia melakukan apapun yang dia inginkan tanpa menerima bantahan dari orang lain. Saat Calista mencoba melepaskan tangan Orter, pria itu malah semakin liar dengan memegang paha Calista. Hal yang selalu dia lakukan saat menyetir berdua dengan istrinya.
Mau bagaimana lagi, Calista melarang orter untuk melakukan itu saat dihadapan anak-anak mereka. Karena Calista pikir itu contoh yang tidak terlalu baik untuk perkembangan anak-anak nya. Untung saja Orter tak mempermasalahkan itu dan dapat diajak untuk bekerja sama jika mengurus soal anak-anak mereka.
Tetapi lain cerita saat mereka kini hanya berdua saja. Sifat asli orter yang begitu posesif pada Calista pun tak dapat dia kendalikan, Calista hanya miliknya, istrinya yang sah di mata hukum dan tuhan.
Calista pada akhirnya hanya menyerah dengan pergerakan tangan suaminya yang cukup meresahkan, Calista hanya berusaha tetap tenang dan tak menganggu konsentrasi suaminya yang kini menyetir menggunakan satu tangan, walaupun kehebatan orter dalam mengemudi sudah tidak dapat diragukan lagi. Tetapi, tetap saja mengemudi adalah salah satu hal yang paling berbahaya, bahkan Calista sering merasa gugup jika harus naik mobil dengan suaminya.
Calista menatap kearah luar jendela mobil, melihat kearah pohon-pohon rindang yang disinari oleh cahaya bulan. Manik ruby itu terbelalak saat mereka melewati jajaran pepohonan rindang dan di depan matanya tampak pemandangan yang sangat tak asing baginya.
"Orter-kun, jangan-jangan.. "
Orter menatap kearah Calista sekilas dan kemudian kembali melihat kearah jalanan.
"Kau sudah menyadarinya." Jawaban yang singkat darinya tetapi Calista mengetahui betul kemana mereka akan pergi.
Tak lama mobil itu berhenti di sebuah bangunan yang membuat detak jantung Calista berdegup dengan kencang. Orter segera membuka sabuk pengamannya dan turun dari mobil, dia segera berjalan kesamping lalu membukakan pintu untuk Calista. Pria itu mengulurkan tangannya untuk istrinya, Calista yang tersadar dari lamunannya pun segera melepaskan sabuk pengamannya dan menerima uluran tangan dari Orter.
Calista benar-benar tampak terkejut, Saat turun dari mobil. Pemandangan yang benar-benar tak asing baginya. Tempat dimana semuanya berawal dan membuatnya hingga sampai disini, bersama dengan Orter.
Pria itu menarik Calista dengan lembut, membuka pintu depan Orter segerah menyalakan lampu disana, mata Calista seketika tertegun melihat pemandangan yang sama seperti dulu sebelum tempat ini dia tinggalkan.Calista mengecek semua rak dan tata letak semua barang disana. Tak ada satupun yang berubah, bahkan setelah mungkin sekitar 7 tahun berlalu tempat ini tidak seperti termakan oleh usia.
"Aku meminta orang untuk merawat tempat ini." Ucap Orter seperti menjawab pertanyaan yang ada di batin Calista.
Calista menatap Orter dengan tatapan tidak percaya, dia tidak menyangka kalau tempat dimana dia dulu tinggal masih terawat dengan baik.
"Tenang saja, tak ada yang menyentuh barang-barang mu. Mungkin hanya tanaman-tanaman yang ada di dalam toples kaca yang dibuang." Jelasnya.
Calista menggelengkan kepalanya, mengetahui keadaan yang dijelaskan oleh Orter.
"Tidak apa-apa, tanaman obat itu memang sudah seharusnya dibuang jika sudah dalam keadaan tidak baik." Ucapnya sembari mengecek semua peralatan yang ada di dalam toko nya, yang sudah lama dia tinggalkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love ✓
Fanfiction. [Dewa 19 song X Mashle] ============================= [MASHLE : MAGIC AND MUSCLE] Crazy Love (Cinta Gila) Orter Madl X OC WARNING 🔞 ============================= Disclaime...