❖ Chapter 27

335 36 12
                                    

-----------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------------------------------------------------------

Calista terdiam mendengarkan hal yang sangat mengejutkan di telinganya untuk saat ini, dia bahkan sampai tak mempercayai apa yang baru saja di dengarnya. Teman yang selalu baik dan lembut padanya, mengatakan bahwa dirinya ingin membawa Calista secara paksa.

Calista mengehla nafasnya, dan melihat kearah pria yang ada dihadapannya dengan tatapan yang tajam.

"Maaf Rena, lebih baik kau pergi dari sini, ini demi keselamatan mu sendiri."

"Kenapa kau sangat bersikeras, lagipula kau tidak suka disini kan? Apa semuanya karena perut mu yang membesar itu, kalau menganggu singkirkan saja."

Calista merasa hatinya sangat sakit saat Renatus menyinggung soal anak yang sedang dia kandung. Semenjak hamil emosi Calista semakin tidak teratur, walaupun dia tak suka dengan keadaannya yang terkurung disini. Tetapi sekarang Calista memiliki tanggung jawab penuh untuk melindungi anak yang ada di dalam kandungannya.

Calista mendorong Renatus ke dinding, dia mengambil pisau yang diberikan oleh Orter dan menancapkannya tepat disamping wajah Renatus, hingga membuat tembok di belakang retak akibat tancapan pisau yang sangat kuat.

"Meskipun kau teman ku, aku tidak bisa memaafkan mu jika kau menghina anak ku."

Keringat dingin menetes keluar dari pelipisnya, Renatus tak menyangka Calista akan seagresif ini jika menyangkut soal bayi yang sedang berada di dalam kandungannya sekarang. Renatus dapat melihat manik Ruby Calista yang kini tak lagi bercahaya seperti dulu, semua itu sudah menjadi bukti yang jelas bahwa anak yang dikandung Calista benar-benar anak dari Orter Madl, anak itu membuat Calista keluar dari jalur aslinya, dia tak suka kalau Calista harus mengandung anak dari keturunan Iblis.

"Aku tidak punya banyak waktu, ikut denganku."

Renatus mengangkat Calista ke pundaknya, Calista merasa perutnya tertekan dengan kuat membuat nya merasa tidak nyaman.

"Lepaskan aku.." Calista mencoba melawan menggunakan kakinya, tetapi Renatus langsung memegang kakinya menguncinya dengan tangannya.

Mendengar suara teriakan dari kamar Calista. Margaret yang baru saja menyelesaikan masalah sebelumnya masuk kedalam kamar Calista dengan cepat. Bahakan dapat terdengar suara gebrakan pintu yang sangat keras.

Manik pirus nya terbelalak melihat Calista yang baru saja dibawa pergi oleh seseorang bertudung hitam, keluar dari jendela kamar Calista. Margaret dengan cepat langsung melompat dari jendela menyusul sang penculik majikannya. Dia tidak bisa diam saja dan membiarkan ini terjadi, karena jika Orter Madl mengetahui istri tercintanya diculik. Margaret sebagai orang yang sudah diberikan tanggung jawab untuk menjaga Calista pasti akan mendapatkan hukuman yang berat.

Margaret menarik dua pistol dari dalam jas nya dan langsung mengarahkannya pada orang tersebut, gerakan Margaret sangat presisi dan akurat, terlebih dia adalah pelari yang sangat cepat. Bahkan kecepatan melebihi Rayne, maupun Kaldo. Renatus benar-benar sangat kewalahan dalam mencoba menghindari setiap tembakan peluru yang keluar dari Margaret.

Crazy Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang