❃Chapter 22❃

555 34 5
                                    

Minal aidzin wal faidzin semuaaa, mohon maaf lahir dan batin. Selamat hari raya idul fitri bagi yang merayakan!!

Dimohon untuk vote dan komen ya reader's.... (•◡•)

✧༺❃◎❃༻✧

"Ternyata kalian berada disini." ucap Pakura mengagetkan mereka semua.

"Percuma sa-" ucapan Pakura terhenti karena Sarada akan menyerangnya. Dengan cepat Pakura mundur ke arah belakang mengindari pukulan.

"Huh... Cukup berani!" puji Pakura.

"Maaf sekali ya, aku tidak butuh pujian dari mu! Boruto, Mitsuki!" ucap Sarada sinis.

"Ya... Ayo kita lakukan-dattebasa." ucap Boruto semangat.

"Mari tahan dia sampai bantuan datang!"

"Kalian... Kalau begitu, aku akan membantu!" ucap Maki.

Sarada mulai mengaktifkan Sharingan nya. Sementara Boruto berlari kearah Pakura dengan memegang kunai.

"Raiton: Hebi Mikazuchi!" Mitsuki mengeluarkan jutsu nya menyerang pakura sambil melindungi Boruto dari serangan; tak lupa Maki membantu mereka dengan penyegelannya.

Setelah melihat Pakura sedikit lengah, Sarada dengan cepat melancarkan pukulan nya tepat ke arah Pakura.

"Shanaroo!!"

Bum!

Asap yang disebabkan Sarada menyebabkan pengelihatan Pakura terhalang; sehingga ia lompat ke arah atas.

Tanpa disadari Pakura, Mitsuki dan Boruto telah bersiap dengan serangan kombo mereka berdua.

"Ayo! Mitsuki!" Mitsuki melempar Boruto dengan jutsu Futon nya; dengan cepat Boruto melesat ke arah Pakura yang kehilangan Fokus.

"Rasengan!" serangan Boruto langsung mengenai lengan kiri Pakura dengan mudah nya; Boruto pun mundur ke arah Sarada dan Mitsuki.

Pakura jatuh terduduk lalu kaki nya dililit oleh kain penyengel milik Maki.

"Bakuton!"

Disaat ada tambahan musuh lagi, datang Zaji dan juga Omoi ingin membantu mereka.

"Hah, sebentar! Kenapa ada tiga bocah disini?" ucap Omoi kaget.

"Duh, gini ya Ossan. Mending urusin dulu si Edo Tensei itu daripada ngurusin kita-dattebasa. Itu temennya dia datang loh." ucap Boruto menunjuk ke arah Gari didepan Pakura.

"Ah, aku tidak yakin kita bisa menang melawan mereka berdua." ucap Sarada ragu.

"Bakuton no Gari..." gumam Zaji.

"Kau berantakan, Pakura." ucap Gari pada Pakura.

"Jika aku pulih telat sedikit saja, Kau pasti sudah berakhir." ucap Gari tersenyum miring.

"Apa mereka sekuat itu?" tanya Gari membelakangi Pakura.

Pakura hanya terduduk satu kaki sambil menunduk. Dia hanya menatap kain penyengel lalu tersenyum tipis.

'Kau bertambah kuat, Maki..' batin Pakura tersenyum.

Sementara itu Gari tetap mengoceh sambil meregangkan persendiannya.

"Salah satu yang bagus dari tubuh ini adalah aku bisa pulih dalam waktu yang lebih cepat." ucap Gari.

"Baiklah, ayo lanjutkan." lanjutnya menatap Boruto dan yang lain.

Go To the Past [BORUTO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang