01

12K 783 40
                                    

Terimakasih dukungan kalian semwaaa🤧lopyu guys, sorry kalau masih banyak kekurangannya.

Gruduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gruduk. Gruduk.

Jalanan yang berbatu dan berlubang membuat kereta kuda bergoncang. Namun hal itu tidak membuat Deluna terbangun dari tidurnya. Cederix merasa kebingungan dengan sosok aneh dihadapannya ini. Walau digoncang dengan hebat sekalipun, ia tidak terbangun dan semakin hanyut dalam dunia mimpinya.

Namun tidak lama, Deluna bergerak kesamping dan suara bedebum keras hingga menghentikan kereta kuda.

Gedubrak...

"Pftt." Suara tertahan Cederix melihat istri barunya dengan linglung mendesis kesakitan memegang kepala dan pinggangnya.

"Apa lo ketawa-ketawa?! Ayo jalan lagi pak sopir." Teriak Deluna merasa kesal. Seluruh tubuhnya terasa remuk. Bahkan kini jidatnya sudah benjol sebesar biji bola pimpong.

Cederix tidak bisa menahan tawanya dan untuk pertama kalinya suara tawa menggelegar terdengar membuat seluruh pasukan yang mengiringi terkejut.

"Kau dengar itu? Kau dengar? Raja Cederix tertawa." Bisik para prajurit merasa merinding karena pertama kali mendengar Raja berdarah dingin dan kejam bisa tertawa.

Sedangkan dibarisan depan, nampak seorang wanita dengan tatapan tajam diam berjalan menghampiri kereta kuda dan mengetuk pintu tersebut.

"Ada apa Yang Mulia?" Tanya perempuan tersebut tanpa sadar saling bertatapan dengan Deluna.

"Sussane! Cakep banget c*k!" Jerit Deluna melihat sosok karakter favoritnya kini berdiri dihadapannya.

Kulit coklat eksotis dengan tubuh kokoh dan rambut panjang hitam menawan selaras dengan netra yang tajam menyorotnya.

Panglima Sussane yang melihat pertama kalinya selir Raja Cederix yang sedikit berbeda dari biasanya hanya bisa memandang keheranan.

"Maaf selir, ada apa dengan dahi anda?" Tanya Sussane menunjuk dahi Deluna yang sudah bulat sempurna sebesar bola kasti.

Perlahan Deluna meraba dahinya yang membenjol dan terkejut. Merasa malu pada Sussane dan berusaha menutupinya dengan poni rambutnya. Hal tersebut juga tidak lepas dari pengamatan Cederix. Pria itu nampak merasa aneh dengan tindakan Deluna yang malu-malu dihadapan Sussane. Kenapa tidak pada dirinya?

"Kita istirahat disini dan segera dirikan tenda." Ucap Cederix diangguki Sussane dengan patuh.

"Mari selir, kita turun." Ucap salah satu pelayan membantu Deluna untuk turun dari kereta kuda.

Deluna masih takjub dengan visual nyata Sussane dihadapannya. Cantik, menawan, anggun, dan gagah. Sempurna! Sangat sempurna. Ia menyayangkan harus menjadi selir Deluna, kenapa ia tidak menjadi Sussane? Tapi meskipun menjadi Sussane, ia tidak akan menikah dengan Raja Cederix. Ia akan mendirikan kerajaan baru dan mengalahkan Cederix. Andaikan saja jika ia menjadi Sussane.

Selir DelunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang