(6) Sick

4.7K 493 69
                                    

MAla sedang berada di sebuah Cafe bersama teman-temannya. Semua sudah tahu tentang Mala yang merupakan pasangan dari ketua ZERO. Kini tak ada yang berani mengusiknya lagi. Tapi tidak dengan Clay. Anak dengan pikiran positif  itu merasa tak terganggu dengan status Mala.

"Halo cewek?" ucap seorang lelaki mengagetkan mereka.

"Clay?" ucap Mala. Ketiga teman Mala memang sudah sering mendengar nama Clay dari cerita Mala, tapi baru kali ini mereka berkesempatan bertemu secara langsung.

Tanpa dipersilakan, lelaki itu menarik sebuah bangku dan duduk di antara mereka. Tepat di samping Mala.

"Berani sekali dia" bisik Vio pada Cantika.

"Heh!!" Adara tiba-tiba berteriak "Gue ingetin ya? sebelum lo nyesel mending lo geser atau pindah meja sekalian juga boleh!"

"Aduh mba! jangan galak-galak donk? nanti ngga laku loh?" jawab Clay.

"Kurang ajar bilangin gue ngga laku! gini gue ..." Adara menghentikan kalimatnya. 

"Kenapa diem?" tantang Clay.

"Ngga jadi!" Adara bersungut-sungut. Ngga mungkinkan gue bilang 'gini-gini gue pacar Afan, lha emang siapa Afan?' batin Adara.

"Udah ngga usah berantem!" Mala mencoba menengahi. 

"LA! lo kenapa?" Cantika terlihat khawatir melihat wajah Mala yang sedikit pucat.

"Gue kenapa?" Kini Mala yang heran. Dia tak merasakan apa-apa, hanya sedikit berkeringat. Meski berada di ruangan ber-AC tapi dia merasa sedikit gerah.

"Udah! kalian pesen makanan aja! kali ini gue traktir!" 

"Aaaa bahagianya hatiku!" celetuk Adara.

Tuk

"Lo mah! kalau masalah makan aja semangat!" Adara berujar sambil menatap Vio.

"Bentar gue panggilin pelayan!" Baru satu langkah, tubuh Mala sedikit terhuyung. Untung ada Cantika yang sigap menangkapnya. Dia sudah curiga melihat Mala.

"Lo baik-baik aja La?" tanyanya yang di angguki Mala.

"Gue cuma sedikit pusing!"

"Yaudah lo duduk aja! biar gue yang panggil!" Clay berinisiatif tapi ditahan Adara.

"Ngga usah Clay!" cegahnya pada Clay "La! kita pulang aja ya? gue khawatir!" ucap Adara kepada sahabatnya itu

"Iya La ! lo pucet banget! Apa kita antar ke rumah sakit ya?"

"Ngga usah!" Sanggah Mala
"KAlau lo ngga nurut gue telponin Rakha sekarang!" Vio mengambil ponselnya.

"Jangan Vi! Rakha lagi sibuk. Banyak kerjaan di kantornya!" MAla memijit pelipisnya. 

"Tuh kan! ayo pokoknya kita ke rumah sakit sekarang!" Mala tak bisa menolak. Daripada mereka mengadukannya pada Rakha dan membuatnya khawatir.

"Iya kita ke dokter!" Baru saja bediri, pandangannya mulai kabur. Lama kelamaan menjadi gelap. Dan ..

Bruk

MAla kehilangan kesadaran. Untuk kedua sahabatnya berhasil menopangnya.

"La! lo kenapa?" Adara tampak khawatir.

Dengan dibantu Clay, mereka membawa Mala ke mobil Vio. Dan langsung membawanya ke rumah sakit. 

Mala sedang ditangani, mereka mencoba menghubungi Rakha tapi tak tersambung. 

"Mala kenapa ya? gue takut banget!" Vio tak tenang,  dia berjalan mondar mandir di depan ruangan.

"Clay makasih udah bantu, mending lo pulang saja!'

'MALA'ikat Tak BersayapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang