(4) Clay

4.6K 469 77
                                    

Pagi ini, Mala berangkat ke kampus bersama Rakha. Setelah kejadian kemarin, Rakha semakin posesif.. Rancananya gagal untuk merahasiakan semua lebih dari seminggu.

Berjalan bersama Rakha akan selalu mejadi pusat perhatian, di manapun dia berada. 

"Kha lepasin!"

"No!" Rakha tak peduli. Dia terus menggenggam tangan istrinya. Bahkan mengantarnya hingga ke depan kelas. 

"Ish!"

Berita itu sangat cepat tersebar, hingga ke telinga Gizelle.

"APA? jadi gadis itu ada hubungan spesial dengan Rakha?" ucap Gizelle kesal. Dia mmpunyai ruangan khusus di kampus itu. Yang sengaja ayahnya bikinkan untuk istirahat, kalau dia sedang tak ingin mengikuti kelas.

"Iya ini!" Temanya memberikan sebuah video, terlihat mereka beruda berjalan sambil bergandengan tangan. Sesekali Rakha menggelayut manja pada MAla.

"SIAL!! gue kalah langkah!" geramnya. "Kalian juga ngga bis diandalkan! rencana kalian kemarin gagal total! andai saja saat itu berhasil, mungkin Rakha sudah illfeel pada gadis itu."

"Tapi..." 

"Udah! kalian pergi saja! Gee pengen sendiri dulu!"  usirnya. 

Dia membuka korden jendela ruangannya yang  berhadapan langsung dengan ruang Hima Fakultas Ekonomi. Sejak Rakha menjadi anggota Hima (Himpunan Mahasiswa) dia langsung meminta ayahnya untuk memindahkan ruang bersantainya di sini. Agar dia bisa dengan leluasa menatap Rakha berlama-lama, saat dia bejalan menuju ruang Hima.

"Semua permintaan gue salalu gue dapatkan! termasuk lo! Gue bakal rebut lo dari gadis itu bagaimanapun caranya" Ia tersenyum miring sambil menutup kembali korden ruangannya.

***

Sebentar lagi, mata kuliah di mulai. Sambil menunggu dosen datang, dia membaca materi yang yang diberikan sebelumnya. Tiba-tiba seseorang mengagetkannya.

"Permisi! apakah bangku di sebelah ini kosong?" tanya seseorang. Mala menghentikan aktivitasnya sejenak.

"Sepertinya!" jawab Mala singkat. Seorang pria yang baru dia lihat. Cowok putih berwajah bule, Sepertinya baru pertama mengikuti kelas ini.

"Kenalin gue Clay ! gue semester 3 sebenernya! gue ngulang!" ucapnya sambil terkekeh. Lelaki itu memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.

"Mala!" Mala menerima uluran tangannya. Bertepatan dengan dosen yang baru saja masuk. Mereka mengikuti kelas ini dengan tertib. Clay beberapa kali menggaruk kepalanya. Sepertinya tak paham dengan mata kuliah ini.

"Huuft" MAla menghembuskan nafas lega saat dosen mengakhiri kelasnya. Dia mulai membereskan buku dan alat tulisnya. 

"Tunggu! lo paham ngga sama meteri tadi?" tanya Clay tiba-tiba.

"tentu saja memang kenapa?" tanya MAla masih dengan kegiatannya.

"Gue bodoh banget kalo soat itung-itungan. Padahal masih statistik dasar ya?" Clay menggaruk rambutnya "Kapan-kapan boleh belajar bareng?"

Mala hanya diam. Dia tak masalah, tapi bagaimana dengan Rakha.

"Lo diem berarti setuju! sampe ketemu lagi ya Mala!" Clay beranjak pergi, meninggakan Mala yang masih melongo.

"Gue kan belum bilang iya!" gumamnya. Mala melihat arlojinya, kelas Rakha masih satu jam lagi selesai. Pasti sangat bosan kalau menunggu sendiri. Dia mengambil ponselnya.

---

Mala

Kalian di kampus ngga?

'MALA'ikat Tak BersayapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang