(12) Garis Dua

4.5K 386 142
                                    

 "Si brengsek ini sudah berani menghamili Adara!!"

"APAAA...."

.....

"Haaah!! lo hamil Ra?" teriak Afan tak kalah kaget.

"Ngga usah sok kaget Lo!!" bentak VAro. "Ini buktinya!" Varo menunjukkan sebuah foto testpack dengan garis dua. 

"Ra lo benaran hamil?" wajah Afan berubah kecut. "Tapi? apa bener itu anak gue Ra?"

Cetak!!

VAro menjitak kepala Afan "Kurang ajar! LO kira adek gue gampangan! yang mau tidur sama sembarang laki-laki!"

Plakk!

Kini giliran Adara yang memukul lengan Varo dengan sangat keras!!

"Aduh Ra! kok Abang di tabok! ne Abang lagi mencari keadilan!" gerutu Varo.

"Cari keadilan ya cari keadilan, tapi jangan sembarangan nuduh!"

"Loh emang Abang salah ngomong!"

"Udah kalian ..." Afan berniat melerai.

"DIAM!!!!" Varo dan Adara menjawab bersamaan.

Rakha dan MAla tampak bingung memandang perdebatan ketiga orang itu.

Puk Puk

Tiba-tiba Rakha menepuk pelan perut Mala. Soantak MAla menatap heran suaminya "Kenapa Kha?"

"Amit-amit jabang bayi ..." Rakha komat kamit sambil melihat ketiga temannya. "Semoga anak kita ngga aneh kayak mereka!"

"Ish malah mikir itu, ayo Kha bantuin kalau ngga mereka bakal gitu terus sampe malam!"

"Biarin aja La, percuma juga dipisahin, biar secapeknya aja!"

"RAKHA!!" Nyali Rakha langsung ciut melihat istrinya melotot ke arahnya.

"Ekhem!!" Tak ada yang menghiraukan Rakha. "Diam atau nama kalian gue coret dari daftar kampus ini!" Tenang tapi mematikan.

"Jangan Kha!" Afan tampak ketakutan.

"Ya udah kalo gitu lo kawinin Adara, tanggung jawab !" hardik Rakha. Afan menggeleng.

"Tapi Kha bukan gue..."

"Heh Lo masih aja mungkir ya?" Varo mencengkeram kerah Afan.

"Gue punya bukti lain!" Varo mengotak atik ponselnya. Lalu menunjukkannya pada semua orang. 

Foto saat Adara dan Afan berada di apotek. "Kebetulan temen gue ada yang liat Adara lagi beli testpack! tapi gue masih belum percaya! sampai tadi pagi gue temuin sendiri testpack yang terbungkus palstik dengan dua garis di lemari wastafel Adara!" Tangan Varo mengepal bersiap kembali memukul Afan.

"Abang masuk kamar gue?" Adara tak terima.

" Gue cuma mau cari bukti Dar!'

"TApi itu ngga sopan bang! Abang sudah melanggar privasi gue!"

Rakha menghela nafas panjang. "Memang susah melerai pertengkaran dua saudara! ada untungnya juga gue anak tunggal!" gumam Rakha.

"Permisi sepertinya ada kekeliruan di sini!"ucap Mala tiba-tiba. "Boleh gue bantu jelaskan!"

Semua atensi beralih ke Mala. "Sebenarnya...." Mala menggaruk tengkuknya, dia merasa tidak enak menyebabkan kekacauan ini.

"Sebenarnya, testpack itu punya gue!"

"APA??" ucap Afan , Rakha dan Varo hampir bersamaan. 

"Tuh! dengerin! gue masih perawan ting ting mana mungkin bisa hamil! lagian Abang, pikirannya aneh-aneh!"

'MALA'ikat Tak BersayapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang