Brak!
"MALA!"
Mala seperti tersadar dengan cepat dia mendorong Bima dan melepaskan pelukannya.
"Kak... Rayen?" Mala tergagap. Dia merasa bersalah.
"Ada yang mau gue omongin sama Lo!"
"Darimana kakak tahu gue di sini!"
"Itu ngga penting!" jawab Rayen dangan tatapan tak lepas dari Bimo. Begitu juga dengan Bimo.
"Halo Ray apa kabar?" sapa Bimo.
"Baik! gimana kabar lo!" tanyanya sambil menjabat tangan Bimo.
"Kalian saling kenal?" Mala sedikit terkejut saat tahu kalau mereka saling mengenal.
Rayen dan Bima hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala mereka. Rayen yang dapat menangkap kebingungan Mala akhirnya menjelaskan. "Dia senior Aza di universitas Aussy, mereka sering melakukan project dan penelitian bareng! Dulu waktu gue liburan di sana, Aza mengenalkan kami satu sama lain."
"Oooh!" Mala mengangguk angguk.
"Dunia memang sempit ya Ray!" celetuk Bima "Ohya apa hubungan lo sama Mala?"
"Dia..."
Drrrt
Rayen mendapat sebuah pesan di ponselnya. Raut wajahnya sedikit berubah.
"Ayo ikut gue!" RAyen menarik tangan Mala. "Gue ijin bawa MAla dulu ya Bim!" Rayen berhenti sesaat. "Ohya masih banyak gadis di sini, dan gue harap lo ngga mengusiknya!" peringat Rayen sebelum dia melangkah pergi dari tempat itu.
Bima hanya tersenyum. "Memang banyak gadis di sini, tapi di mata gue hanya dia yang terlihat saat ini!" gumam Bimo lirih.
RAyen membawa MAla menuju ke suatu tempat.
"Kak kita mau ke mana?" Mala meghentikan langkahnya. Meminta kejelasan.
"Berikan ponsel lo!"
"Buat apa kak!"
Rayen tak menjawab. MAla mengambil ponselnya dan menyerahkannya pada Rayen. Setelah membuka sandi tentunya.
Mala melihat ada sebuah pesan. Mala ingin membukanya, tapi RAyen keburu merebutnya.
"Kak! kenapa dihapus?" protes Mala saat Rayen mengembalikan ponselnya. Siapa tahu itu pesan penting.
"Lebih baik lo ngga tahu apa isinya!"
"Sebenarnya ada apa ini kak?" Perasaan Mala tiba-tiba menjadi tidak enak.
"Bukan apa-apa! ayo gue antar pulang!"
"Apa ini berhubungan dengan perubahan sikap Rakha?" cecar Mala. "Apa kak RAyen tahu apa yang sebenarnya terjadi?"
Rayen tak menjawab. "Lo fokus aja ke pergelaran busana yang akan lo lakuin lusa La! percaya sama gue! gue pasti bakal bikin Rakha kembali seperti dulu!"
Mala tak tahu harus berkata apa. Dia memilih diam dan tak ingin membahasnya lagi.
***
Dua hari sudah Mala tinggal di apartemen Cantika.
Dia sedang sibuk mempersiapkan acara yang akan di selenggarakan butiknya. MAla tampak sibuk. Mereka sedang berada di butik Mala saat ini
"Istirahat La! jangan terlalu di forsir!" ujar Cantika. Ia mengkhawatirkan kondisi Mala.
"Iya Can, pameran ini sangat penting buat gue!" Mala menyeka keringatnya. Meski berada di ruang AC tapi kesibukannya membuatnya berkeringat. Entah sudah berapa kali dia bolak balik dari satu ruangan ke ruangan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
'MALA'ikat Tak Bersayap
Fiksi Remaja(Season ke 3 dari MY BAD BOY RAKHA) Cinta sejati? kekuatan cinta? Adakah yang tak mempercayainya? Waktu pernah mempermainkan cintanya, tapi dia berhasil memenangkannya Jangan pernah menguji sang pecinta. Karena tak ada yang bisa mematahkan keyakina...