(1) Gelar Baru

7.1K 572 104
                                    


Saat jawaban yang kau cari telah engkau temukan...

Cahaya mentari pagi memasuki sela-sela jendela sebuah ruangan. Seorang gadis berlari kalang kabut, mempersiapkan keperluannya. Hari ini, pertama kalinya dia akan menyandang gelar baru. Dan satu hal yang dia dambakan, dia akan sering bertemu dengan teman-temannya.

Dilihatnya seorang pria yang tertidur pulas di ranjang. Dengan sangat nyenyaknya. Tak menghiraukan kegaduhan yang diciptakan olehnya.

"Awas kamu! kalau sampai aku telat!" si gadis yang sudah berpakaian lengkap itu berjalan mengendap-endap ingin mengagetkan prianya. NAmun, belum juga berhasil. Tubuhnya terasa melayang.

Bruk

Dia sudah berada di bawah tubuh si pria.

"Kha lepasin!" Rakha sebenarnya sudah bangun, dia ingin menggoda sang istri dengan pura-pura tidur. Dia bahkan tahu Mala akan mengagetkannya. Dan sebelum itu terjadi dia lebih dulu menarik tubuh sang istri, menjatuhkannya di ranjang dan mengungkungnya.

"Nggak!" Dia malah menduselkan wajahnya ke leher MAla.

"Ish, nanti berantakan Kha! aku udah rapii!"

"Ngga peduli!" sifat manjanya semakin hari semakin bertambah.

"Kha! kamu tahu sendiri kan hari ini hari pertamaku!" Mala membelai lembut rambut suaminya. "Aku ngga mau telat sayang!"

"Tapi ..."

"Kamu mau aku marah? terus aku ...."

"STOP! aku tahu kamu mau ngomong apa?" Rakha terpaksa melepaskan sang istri dari kungkungannya.

"Good boy!" Mala mencoba bangkit, tapi Rakha kembali menariknya dan mengambil jatah paginya.

***

Mala menaiki motornya. Seperti biasa dia selalu mencoba mandiri meski ada suami yang selalu siap mengantarnya kapanpun dan di manapun.

"Kha..."

"Hmmm" jawab Rakha dengan suara khasnya.

"Hari ini, aku berangkat sendiri ya?" Rakha menghentikan aktivitas mengunyahnya lalu menatap istrinya tajam.

"Jangan marah dulu sayang!" Mala beralih duduk dipangkuan sang suami. Sambil membelai pipinya. Terlihat dari wajah Rakha yang sudah mulai relaks, "Aku ngga mau senior tahu kalau aku istri kamu." Mala memberi jeda ucapannya. "Aku ngga mau diperlakukan istimewa karena statusku Kha! " mata teduh Mala seakan menembus jantungnya "Paling tidak, di hari pertamaku!" Rakha hanya mampu menghela nafasnya.

"Hmm" dengan berat hati, akhirnya dia memberi ijin.

"Ah makasih Sayang!" Mala memeluk sang suami setelah mendapat persetujuan.

---

Kampus sudah terlihat ramai. Setelah memarkirkan motornya, dia berjalan menuju Fakultasnya. Kampus besar yang lumayan ternama dengan beberapa jurusan.

Fakultas Ilmu Ekonomi, Mala mengambil jurusan akuntansi. Berbeda dengan Rakha, suaminya mengambil jurusan manajemen bisnis. Mereka masih satu Fakultas. Rakha juga ikut menentukan jurusan istrinya, dia tak ingin berjarak terlalu jauh. Jadi dia meminta MAla mengambil jurusan di fakultas yang sama.

Sebuah pesan diterimanya, bibirnya tersungging. Dia meghentikan langkahnya lalu berbelok arah menuju taman didepan fakultasnya.

"MALAAAAA!!!" Belum saja sampai, gadis bersuara cempreng itu sudah berlari memeluknya.

'MALA'ikat Tak BersayapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang