Well, krna komentarnya panjang2 dan bkin semangat, gue update deh. Seneng bgt liat responnya kmren yaaay... Mf ga ditulis komen terbaiknya yah soalnya bnyak banget!!! I cant help it.
Setelah makan, aku membereskan semua piring dan langsung mencucinya. Tak lupa membuatkan makanan baru untuk Niall, karena jatahnya baru saja dimakan oleh Harry. Sedangkan Harry dan Alexa? Mereka sedang bercengkrama, saling bercanda. Tak jarang juga Harry memberikan Alexa pengetahuan baru yang membuatnya begitu terkesima pada Harry. Jangankan anak kecil, aku saja... oh tidak.
Mana janji Harrold yang akan membujuk Harry untuk menjelaskan kronologis semua kejadian pembunuhan itu? Kalau Harrold tidak berhasil, lalu untuk apa persyaratan yang tadi? Ah, kenapa aku bodoh sekali? Mau saja diperalat oleh Harrold. Tapi aku semakin sadar jika aku tak bisa menemukan logikaku jika aku sedang berdekatan dengan Harrold. Aku bisa saja melakukan hal-hal intim yang tidak seharusnya kulakukan bersamanya saat ia ada, dan saat ia tidak ada aku malah menyesalinya. Selain membaca pikiran, mungkin Harrold juga bisa menghipnotis?
Aku melap tanganku dan masih memerhatikan anak dan ayah yang masih saja asyik berdua. Aku ingin sekali berteriak “Helo! Aku di sini” kepada mereka. Tapi bukankah ini aneh? Al terhitung anak yang tertutup, maksudku ia tak semudah ini akrab dengan seseorang. Tapi Harry dengan mudah mendekatinya dalam sekejap bahkan merubahnya menjadi anak yang atraktif.
Aku begitu tergiur untuk dapat bergabung dengan mereka. Aku juga ingin melakukan hal-hal bodoh dengan mereka. Tapi otakku menutup rapat-rapat ekspektasi berlebihan itu. tentu saja aku tidak bisa melakukan itu.
Aku harus memisahkan mereka. Bagaimana pun Al tidak boleh tahu apa yang sebenarnya terjadi. Pertama, aku takut perasaanku semakin sulit kulenyapkan dari hatiku untuk Harry; kedua, aku takut sesuatu buruk akan terjadi pada Al; dan yang ketiga, Harry berutang penjelasan padaku.
Aku menghampiri mereka dengan sedikit berdehem. Dan perhatian mereka sukses kucuri.
“Al, kau harus tidur siang.” Perintahku tanpa mau menatap keduanya. Kenapa? Tentu saja aku tak tega memisahkan mereka yang baru bertemu setelah beberapa tahun kupisahkan.
“Mom, ayolah hari ini saja.” Keluh Alexa dengan manja.
“Tidak bisa Al, ayo Sayang.” Aku menawarkan tanganku untuk digenggamnya tapi aku tak juga mendapat respon darinya.
“Kau tidur saja dulu. Nanti sore aku akan mengajakmu main lagi.” Kata Harry membuatku terperanjat. Apa-apaan dia? Kalau seperti itu usahaku untuk memisahkan mereka akan semakin sulit.
“Harry—” protesku terpotong oleh suara antusias Alexa.
“Yeeeaay! Terimakasih Harry!” Alexa meloncat kegirangan lalu memeluk Harry dengan semangat. Dan oh! Mengecup pipi Harry dengan sangat manis. Untuk beberapa alasan aku cemburu atas tingkah Alexa barusan. Bodoh memang, untuk apa juga aku cemburu dengan anakku sendiri? Tapi melihat keantusiasannya barusan membuatku semakin tak tega, mungkin aku akan membiarkannya untuk sehari ini saja. Sekaligus salam perpisahan dengan Harry. Ya. “Kau tidur denganku ya?” ajak Al membuatku sekali lagi harus menahan rasa cemburuku. Aku juga mau! Maksudku, tidak juga.
“Tidak boleh Al.” Aku menginterupsi membuat Harry langsung menoleh ke arahku dengan kerutan halisnya. Aku merindukan mimik mengesalkan itu. Dulu ia sering sekali menatapku dengan kerutan dahi seperti itu. Mungkin dia aneh kenapa aku melarang Al untuk tidur dengannya.
“Kenapa Mom?”
“Harry itu lelaki. Cepat tidur.” Nada bicaraku sudah semakin tak terkontrol. Kenapa rasa penasaran anak kecil selalu tinggi? Dengan wajah cemberut Alexa menerima tuntunan tanganku dan berjalan beriringan di sini. Aku memutar bola mataku spesial untuk Harry sebelum berbalik meninggalkannya membuatnya menatapku dengan aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
(TERBIT) Alter Ego 2
FanficI love you Brittany... I love you Alexa... I fucking hate you Harrold...