21. Happy Birthday, Brit. Will You Marry Me?

10.2K 1.3K 143
                                    

"Niall..."

Aku berlari menghampirinya yang tertunduk di atas meja dengan botol minuman yang tergeletak di atasnya. Kondisi ruangan yang gelap membuatku sedikit tersandung oleh sofa. Jangan mabuk lagi Niall!

Aku melempar heels-ku dan langsung merangkul tubuhnya yang lemah.

"Niall, hey!" Aku mengangkat tubuhnya dan menyandarkannya di dadaku. Aku mengusap kepalanya yang berbanjir keringat. Niall bangun dan menggeram di pelukanku. "Niall, ada apa? Ceritakan padaku." Kataku panik.

Niall berusaha keluar dari dekapanku dengan lemah. Meski aku bisa menahannya, tapi aku melepaskannya. Ia bangun dan menatapku dengan gusar. Ke mana mata biru samuderanya?

Mata dan wajahnya memerah letih. Ia berdiri dengan tergopoh. Aku ikut berdiri mencoba membantunya namun ia menghempaskan rangkulanku dengan kasar.

"Niall..."

Ia menunjukkan kelima jarinya untuk mencegahku mendekatinya. Ia menutup matanya dan menunduk pusing. Aku menatapnya dari sini ketakutan.

"Kau beri tahu Alexa siapa ayahnya? Kau bilang Alexa juga anakku! Kenapa kau melakukan ini Brittany?" suaranya pelan penuh rasa sakit. Aku menelan ludahku dan menunduk.

"Alexa anakmu. Tapi Alexa juga anak Harry. Aku tak boleh menyembunyikannya dari Alexa siapa ayah kandungnya. Bukan berarti Alexa bukan anakmu." Aku berjalan mendekatinya selagi Niall diam di tempat.

Aku sedikit berlari untuk memeluknya yang akhirnya mau kuhampiri. Ia berlindung di lenganku ketakutan. Lagi-lagi aku menyakiti Niall!!!

"Apa kau akan pergi dariku?" suaranya begitu manja. Ia begitu takut kehilanganku.

"Tidak Niall." Aku mengusap punggungnya untuk menenangkannya sebelum Niall terkekeh.

"Ya, benar. Kau tak akan meninggalkanku. Tapi kau akan kembali bersama Brengsek itu!" Ia melepas pelukanku dan menatapku nanar. "Seharusnya aku tahu jika sampai kapan pun, sekeras apa pun aku berusaha untuk mendapatkan cintamu, kau tak akan berpaling dari Harry." Suaranya bergetar. Ia datang menghampiriku dan memberikanku sesuatu yang ia genggam.

"Selamat ulang tahun Brit. Aku mencintaimu."

Oh ya Tuhan.

Dadaku tercekat. Ada benjolan keras di kerongkonganku, ada sesuatu yang menghalangi mataku untuk tidak berkedip ketika Niall melewati tubuhku dan melenggang pergi masuk ke dalam kamarnya sementara aku masih terpaku di sini menatap dinding gelap di hadapanku.

Aku menunduk menatap sebuah kotak kecil yang Niall berikan. Dengan pita cantik di atasnya.

Aku menatap aneh pada sebuah balon yang hampir saja kuinjak. Tanpa berpikir, aku melangkahkan kakiku dan menampar saklar lampu.

Hatiku terenyuh begitu lampu kunyalakan.

Balon dan pita yang dihias dekat perapian dengan tulisan "Happy 27 Birthday Mom" di sana dengan indah. Kulirik meja sebelahnya ada tiga buah topi kerucut dengan manik-manik yang menempel gemerlap di sana.

Pemandangan itu seketika mengguncang batinku. Aku menjatuhkan diri dengan lutut yang mencumbu karpet basah akibat minuman Niall yang tumpah.

Aku tertunduk.

Merasakan bulir air mataku yang mengalir deras dengan cepat. Aku memeluk kotak yang diberikan Niall dan menangis tersedu-sedu. Aku mengacaukannya! Aku mengacaukan semua rencana mereka!

Mereka pasti sudah menyiapkan ini jauh-jauh hari. Dan aku baru saja mengacaukan hati mereka yang begitu mencintaiku.

"Selamat ulang tahun Brit. Aku mencintaimu."

(TERBIT) Alter Ego 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang