•
•
•
•
•
•
•
HAPPY READING"Argh.. capek banget.. baru satu lagu aja aku udah capek begini.. haus lagi.. mereka ngak nyediain air gitu buat aku.." gerutu Gara sedari tadi padahal dia tahu ada sosok bertopeng sedang memerhatikan dia di sebalik kegelapan.
Mata Gara menelisik di setiap penjuru kamar mencari air untuk menghilang kan dahaga. Menyuruh Siri meletakkan sebotol air di dalam satu box yang telah berisikan ubat perangsang.
Mata Gara berbinar senang melihat air yang diberikan siri bermerek evian. Dengan rakus Gara minum tanpa jeda hingga ketitisan terakhir.
"Ahhhh lega banget.. kenapa rasanya agak aneh ya.. au ah yang penting Gara ngak haus lagi.." Mengoceh sambil membuka perlahan baju nya.. dan membuka restling seluarnya dengan gaya agak seksi.
Hingga terlihat jelas badan putih ramping Gara, bokong besar dan montok Gara yang hanya di tutupi seluar dalam yang hanya menutupi bahagian depan sahaja, Seperti G-String.
Gara mencari kembali pakaian asli nya di dalam tas nya, tiba-tiba badan Gara merasakan panas.
"Kok gerah ya? padahal Gara udah ngak pake baju. Aduh.. Ga-gatel lagi bo'ol Gara.. sssthh.. Emmm.." Gara sengaja mendesah untuk memancing sosok yang memerhatikan nya itu.
Menurunkan G-string nya dan berbaring di sofa di ruangan itu, sambil memilin puting pink nya yang sudah keras.
Tangan kirinya mengosok-mengosok bahagian lubang nya sambil mendesah kenikmatan. Saat tiba untuk memasukkan jari nya keluar lah seorang lelaki tampan memakai topeng dengan mata tajam datang mendekat ke arah Gara.
Gara yang sedang dipengaruhi Obat perangsang itu pun tidak sadar memanggil nama Gio,
"Gio??... mashhh.. bantuin Gara... hiks.. Ngak tahan...." Gara memohon sambil merengek.
Merangkak berjalan ke arah pria itu dan duduk bersimpuh di depan pria itu, tanpa berfikir Gara membuka tergesa-gesa restling celana milik pria itu. Gara hampir kaget melihat penis yang sangat besar dan berurat dan berbau harum.
Gara memulakan aksi sepongan nya, hingga suara desahan halus terdengar di bibir pria yang sedari tadi berdiri itu. Tanpa aba-aba pria itu melepaskan penis nya dari Gara dan mengangkat tubuh telanjang Gara ke sofa yang terletak di situ.
Mencium dan melumat ganas bibir Gara hingga air liur mereka menitis di mana-mana. Ruangan yang sunyi itu hanya terdengar erangan dan desahan dari pria dominan dan mungil di sana.
Sedangkan di luar, Johnson sedang mencari ke beradaan Gara di toilet dan setiap ruangan ganti, hingga langkah nya terhenti kerana mendengar samar-samar desahan di satu ruangan yang belum dia masuk.
Dengan langkah gementar dan tegang Johnson membuka knop pintu itu perlahan hingga mata tajam nya melihat seorang pria mungil sedang di genjot dengan brutal oleh seseorang yang di kenal.
Nafas nya memburu, otot di sekitar leher nya menonjol menandakan pemilik tubuh itu sedang marah. Mengepalkan kedua tangan nya berjalan ke arah dua sejoli itu dan melayangkan pukulan di rahang pihak dominan itu.
"SIALAN KAMU BRENGSEK.. INI PACAR SAYA!!!.. SAYA BUNUH KAMU!!!!..."
Gara yang masih dalam kondisi itu tidak peduli kerana dirinya hanya menginginkan dirinya dipuaskan. Berbeza dengan dominan yang di tonjok hanya tersenyum miring di lantai sambil mengusap darah di bibir nya yang pecah akibat di tonjok.
Pria itu, terkekeh sambil bangun dan membenarkan pakaian nya, menaikkan seluarnya.
"Haha.. kenapa? saya cuma membantu pria manis ini..sejak tadi saya memasukinya, DIA ADALAH MILIK SAYA!.." jawab pria itu dengan dingin dan tegas.
"Kamu jangan bermimpi Max, Anggara itu pacar saya milik saya kekasih saya! kamu tidak berhak ke atas dia dasar anak haram!.." Marah Johnson tanpa sedar akan kata-kata nya.
"Oh ya? anak haram? Saya bukan anak haram tapi anak dari mama saya, isteri kedua ayah anda. Anda sendiri tahu bukan?.. saya tidak mahu basa basi.. kalau ingin.. kita bisa berbagi kelinci manis ini.." Jawab max sambil memberi tawaran kepada saudara angkat ralat tiri.
"Tid-
"Eitss... jangan menolak saudara ku, apa kau bisa menjaga nya sendiri? musuh kita terlalu ramai dan jangan menganggap remeh, jika kau sanggup berbagi aku akan bilang pada ayah bahwa yang membunuh ibu mu itu adalah teman masa kecil mu sekalian bersama bukti pembunuhan itu.." jawab max dengan senyuman miringnya.
Mendengar itu, mata Johnson melotot kaget. Apa-apa fakta yang baru dia dengar itu.
"Ap-a maksud mu Max? jadi selama ini kamu tahu siapa pembunuh ibu ku? kenapa... kenapa baru sekarang kamu memberi tahu ku ha!!!!!!!!!...." suara Johnson terdengar bergetar kerana sebak.
Orang yang selama ini dia cari sebenarnya berada disekitar nya sendiri.
Dulu ibunya memang menyukai Kaira teman masa kecil nya. Tapi sejak kematian ibu nya yang misterius ayahnya menjadi super dingin. Bahkan pada ibu Max pun ayahnya hanya dijadikan tempat membuang sperma.
"Heh? kamu lupa siapa aku? inilah alasan kenapa ayah mu mempertahankan aku kerana aku bukan bodoh seperti mu." Jawab Max menyindir tetapi matanya masih lagi memandang lekat pada Gara yang sudah tertidur dalam kondisi tanpa sehelai benang.
Johnson melihat arah pandangan mata Max pun, mengeram perlahan. Dengan perlahan mengangkat tubuh Gara yang telah dibaluti jas nya. Sebelum keluar dari ruangan itu Johnson menjawab."Saya bisa berbagi tapi lakukan apa yang patut anda lakukan.. Adik.."
Setelah mengatakan itu Johnson membawa tubuh mungil itu keluar melalui pintu belakang kedai tersebut.
Max yang masih di ruangan itu, menghela nafas berat dan setelah itu senyuman miring nya terlihat lagi. Mengambil ponsel nya di poket jas nya dan menekan sebuah nombor.
"Lakukan sekarang....
•
•
•
•
•
•
•
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME TRAVEL UKE BINAL ( REVISI )
FantasyMari ikuti perjalanan menjelajahi dunia bersama si uke cantik, imut, manis, seksi, polos, licik dan manipulatif benama jimie. Yang bukan lapak gay sila angkat kaki. Amaran‼️ banyak adegan 1821+ jika ngak suka sila cari cerita lain.