04

752 71 7
                                        

"Jujur ya, saya terakhir main billyard itu di Facebook, jaman masih ada ninja saga juga" ucap Sholeh sebelum menyodokkan Bola Billyard putihnya. Yak, Gagal, Tongkat billyard Sholeh menyodok angin.

Adel dan Robby terkekeh melihat Sholeh Foul (gagal) pada sodokan pertama. Robby adalah kakak Ketiga Adel, kalau kalian lupa Adel punya 3 saudara, semuanya pria. Di Semesta ini, Kakak Pertama dan Keduanya sudah menikah dan pindah ditinggal di rumah masing-masing. Tersisa Adel dan Robby saja di rumah yang luas ini.

Ini pertemuan ketiga mereka, setelah pertemuan kedua hanya dihiasi Adel mengusir Kathrina dan Sholeh yang bingung karena Adel cemberut terus setelah itu. Padahal kan, gadis itu yang meninggalkan mereka berdua karena harus menerima telfon. Untuk menghindari mata fans yang ada dimana-mana, Melody mengusulkan Sholeh bermain ke rumah Adel saja untuk pertemuan ketiga. Adel menolak mentah-mentah, namun sayang, tangan Melody lebih cepat untuk mengambil handphone. General Manager itu mengabari usulnya pada Kedua orang tua Adel dan diterima dengan senang hati.

"Gini nih Leh caranya, biar diajarin sama Suhu" ucap Robby memberi contoh cara menyodok bola Billyard dengan baik.

"Suhu-suhu, celcius luh?" decak Adel kesal melihat tingkah tengil robby. Setelah itu Adel mendapat gilirannya dan mulai mencetak angka dari pecahan Sodokan bola Robby sebelumnya.

"Wah keren Del, kayak Chinmi" komentar Sholeh.

"Chinmi Kung-fu boy?" tanya Robby heran.

"Bukan Chinmi yang Master Shot, karya Takeshi Maekawa juga, bedanya soal billyard" jelas Sholeh.

"Ah iya, gue tau tuh, dulu Aldo punya kayaknya, bekas bacaan kakak Sepupu yang lebih tua" ucap Robby.

"Dua wibu tua diem dah, ini Leh giliran lu buruan, jangan sampai salah sodok lagi!" entah kenapa setelah berucap seperti itu Adel jadi malu sendiri dengan pikirannya.

Sholeh pun mencoba membidik bola yang terdekat dengan bola putih yang akan ia sodok. Perlahan Sholeh mencoba meniru gaya Robby dan dan Adel.

Ctak!

"Hahahaha bisa-bisanya yang disodok malah bola angkanya!" Robby tergelak, Adel pun mau tak mau ikut tersenyum. Sedangkan Sholeh hanya menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal sembari tersenyum malu-malu.

"Nih Coba lagi dah!" ucap Adel sembari mengembalikan posisi bolanya, seperti sebelum Sholeh sodok.

Ctak! Sholeh berhasil, berhasil memasukan 2 bola berwarna tanpa menyodok bola putihya.

"Ahhh, parah banget sih ga bisa-bisa!" Adel menjadi kesal. Sedang Robby makin terbahak, bisa-bisanya masuk dua bola, kejadian yang lucu pikirnya.

"Gini nih, aku contohin!" tanpa di duga Adel langsung memegang kedua tangan Sholeh dan mengarahkan tangannya untuk menyodok bola putih diatas meja biliard. Posisinya tubuh Adel yang tingginya setara dengan Sholeh itu seperti memeluk tubuh sang pria dari belakang. Sholeh? Jangan ditanya, jantungnya sudah bergetar hebat tidak karuan. Wangi sedikit maskulin namun soothing dari parfum Adel semberbak tercium, begitu menenangkan.

"Nih, gini tangan yang kiri nahan dikit aja pake jari telunjuk, sekaligus buat ngeker bolanya" Adel memperat pengan tangannya sembari menyontohkan. Gadis itu masih belum sadar sikap impulfsif benar-benar memporak-porandakan hati Sholeh. Robby sendiri berkali-kali diam-diam mengambil gambar dengan handphone-nya. Momen langka.

"Nah tangan kanan, dipake buar nyodok, kasih tenaga sesuai sama seberapa jauh atau deket bola incarannya dari lubang" Adel mengarahkan tangan kanan Sholeh untuk perlahan menyodok tongkat biliard. Berhasil, bola putih itu bergulir perlahan di meja billiard dan memporak poranakan formasi bola warna-warni. Tidak ada yang berhasil jatuh ke lubang, kecuali Sholeh yang jatuh pada pesona Adel makin dalam.

Jodoh Pilihan JOT (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang