16

326 59 6
                                    

"Nak Sholeh, beneran ga mau saya jodohin sama Zizi, saya sahabat dekat ayah dan ibu kamu loh, yah sebelum kejadian itu sih, ayah kamu jadi sedikit menjauh" ucap Ayah Zee hati-hati.

Pagi itu, baru selesai tapping, lantunan ayat suci Sholeh yang sederhana malah makin memukau karena terasa down to earth, ia bahkan di puji langsung oleh ustadz dan ustadzah yang mengisi kajian pagi di TV swasta itu.

"Ayah Fadli bisa aja, tapi Alhamdulillahnya, sekarang status saya sudah ngikat hati sama perempuan lain om, insyaAllah Zee bisa dapet yang jauh lebih baik" jelas Sholeh sembari menunjukan cincinnya, Ayah Fadli adalah panggilan dari dulu saat dia masih sering bermain ke rumah Azizi.

"Duh, dulu kalian main rumah-rumahan sekarang udah lamaran ajaa" kekeh Ayah Azizi "yang deketin Zee setelah dia ngumumin graduate banyak Leh, termasuk beberapa temen saya nawarin anaknya, tapi belum ada yang cocok, rata-rata mereka gaya hidupnya sama kayak Zee sekarang, padahal Zee butuhnya sosok pembimbing"

"Yah, pada akhirnya seorang ayah pasti mau yang terbaik buat anaknya, insyaAllah nanti bakal ketemu kok Yah, kalau perlu nanti aku bantu cari" ucap Sholeh sembari tersenyum.

-0-

Rasanya baru kemarin malam penentuan hilal kapan Ramadhan, namun nanti malam sudah sidang isbat terkait hilal penentuan 1 syawal, waktu terasa cepat berlalu. Alhamdulillah dengan segala kesibukannya Sholeh tetap bisa memenuhi targetnya untuk tiga kali khatam. Setelah diundang jadi Qori dadakan waktu itu, Sholeh beberapa kali mendapat panggilan, yang cukup membuat rekeningnya terisi lumayan jelang lebaran.

"Besok hari pertama kesini atau hari kedua?" tanya Adel.

"Ortu sih nyuruh aku nginep seminggu disana, biar kenal sama keluarga besar kamu, tapi aku takut ngerepotin" jawab Sholeh, tangannya sibuk menyulam ketupat.

"Idih emang!" kekeh Adel "tapi gapapa sini aja, kenalan sama keluarga besar, kalau bisa sekeluarga sholeh kesini" ucap Mamah Adel tiba-tiba muncul dari panggilan Video call mereka.

"Hai Mah, insyaAllah nanti hari pertama kesana sama keluarga besar kok" ucap Sholeh menyapa Mamah Adel "Disana masak apa?"

"Ini tadi abis packing-packing sembako, kalau masak mah kayak biasa aja leh, rendang, opor, sambel goreng ati, sayur labu sama semur juga sih" jelas Mamah Adel "Disana Mommy masak apa?" tanya Mamah Adel balik.

"Sama sih, bedanya ga make semur dan Sayur labu, tapi ada pempek, haha" jelas Sholeh.

"Wah enak tuh" seru Adel "Mau pempek buatan Mommy!" Adel antusias, dia sudah beberapa kali dibawakan oleh Sholeh, pempek buatan Ibunya yang sangat enak itu.

"Iyaa insyaAllah besok dibawain" kekeh Sholeh. Tak lama panggilan Video Call itu berakhir bersamaan dengan ketupat yang sudah selesai di sulam.

"Yukkk, ini ketupatnya, beras basahnya mana?" tanya Sholeh pada Kakanya yang sedang asyik mengaduk rendang.

"Ini bang, lagi sama gue!" Mastin datang membawa sebaskom beras yang sudah basah.

"Ayok tin, bantuin, inget isinya 3/4 dari setengah ketupatnya ye, jangan kebanyakan!" ingat Sholeh, karena tahun lalu Mastin, mengira semakin banyak berasnya, maka isinya semakin besar. Yang ada malah isinya tidak matang.

-0-

"Nih, angpao!" ucap Sholeh memberikan amplop kecil dengan gambar upin-ipin kepada Adel.

"Idih, emang gue bocil!" seru Adel namun Angpaonya tetap ia ambil. Sholeh sendiri kantongnya sudah penuh, hampir semua pakde, bude, paman, bibi dan semua keluarga besar Adel memberikan Angpao Lebaran.

Sudah 3 hari Sholeh ditinggal keluarganya di Rumah Adel untuk menginap, sekarang adalah saatnya keluarga Adel akan mengantar Sholeh pulang ke tangerang, sekaligus Adel kan menginap sekamar dengan Ayuk selama 2 malam. Agar Adel juga bisa berbaur dengan keluarga Sholeh.

Jodoh Pilihan JOT (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang