10

611 65 1
                                        

"Huah" Sholeh terbangun dari tidurnya yang terasa nyata, lantas ia melihat ke laptopnya yang masih menyala di meja kecil samping kasur. Laptopnya masih menayangkan Video fancam Adel saat tour konser tahun lalu. Sholeh lantas berdoa bangun tidur, dan terkekeh miris.

"Sudah kuduga, dijodohin sama Idol memang cuma mimpi yang too good to be true"

Sholeh pun masuk ke kamar mandi kosnya untuk mengambil Wudhu, lantas pria itu memakai sarungnya dan kemeja. Ia berjalan keluar kamar setelah menguncinya, menuju Mushola yang jaraknya tak lebih dari 100 meter dari kosannya.

Selepas shalat shubuh, sholeh pun berdzikir al-matsurat pagi, kebiasaanya sejak awal kuliah. Hari ini agenda Sholeh tidak padat, jadi ia memutuskan untuk berjogging sebentar. Ia memakai sepatu larinya dan pergengan sebentar. Lantas ia mengetuk pintu kamar Chiko.

"Ko, mau ikut jogging ga?" ucap Sholeh dari luar kamar.

"Skip Dulu Leh, semalem gue ngebut proposal" teriak Chiko dengan nada lemas.

"Keren dah, akhirnya kelar juga itu proposal" kekeh Sholeh. Lantas pria cukup tampan itu memasang tws di telinganya, dan mulai memainkan lagu yang akhir-akhir ini sedang ia dengar.

-0-

"Jangan balik kalau ga bawa-" belum sempat selesai kata-kata Chiko, Sholeh sudah mengangkat plastik  berisi 2 bungkus nasi uduk "Wah, Sholeh memang mantab"

Kebiasaan Sholeh setelah jogging memang membeli sarapan untuk dirinya di Chiko di Tukang nasi uduk dekat kosan. Kedua pria  itu asyik menghabiskan sarapan mereka sembari membahas hal-hal random, dari mulai sepak bola, anime terbaru sampai politik. Pembahasan cowok memang cenderung ngalor-ngidul.

"Gue mandi dulu deh, abis itu ngelarin kesimpulan, doain ye biar cepet rampung" ucap Sholeh sembari keluar dari kamar Chiko.

"Ini nasinya berapa, gue ganti" ucap Chiko mencegah, Sholeh keluar.

"Santai, kemaren pas makan penyetan kan elu yang bayarin, gantian lah" ucap Sholeh sambil lalu.

Chiko terdiam beberapa saat.

"Sialan, ogah banget gue bayarin, itu elu kudu bayar ye, penyetan bebek kemaren abis 35ribu, ini nasi uduk cuma 12rebu!" Teriak Chiko. Sedang Sholeh hanya tertawa saja sembari masuk ke kamarnya.

Di dalam kamar Sholeh, memutuskan untuk mandi dulu agar badannya lebih segar sehabis berpeluh ria. Dia meletakkan handphone-nya di atas nakas sebelah kasurnya. Dia meletakkan kaos dan celana setengah basah yang ia kenakan ke dalam tempat cucian kotor. Sholeh mengambil handuk yang tergantung di tempat gantungan kecil di depan kamar mandi. Pertama-tama ia menyikat giginya dan bercuci muka dengan Sabun Muka Khaf (endorse gwe plis).  Selepas itu Sholeh masuk ke kamar mandi untuk menyelesaikan hajatnya.

Badan sudah segar, perut yang terisi, Sholeh siap membuat kesimpulan untuk Skripsinya. Ia mengcopy seluruh isi bahasan skripsinya ke Chat gpt, lantas ia membuat prompt untuk dituliskan ringkasan dan kesimpulan ilmiah dari Skripsi yang sudah ia buat. Tak sampai 5 menit, tulisan kasar hasil ringkasan AI tentang skripsinya sudah muncul. Sholeh tentu bukan mahasiswa bodoh yang menjiplak tulisan kasar AI begitu saja ke karya ilmiahnya. Sholeh pun menyortir dan menyunting ulang ringkasan AI tersebut agar lebih halus dan manusiawi untuk dibaca. Sudah hampir 2 jam Sholeh menyunting tulisannya, sampai akhirnya ia merasa puas. Shole pun menyimpan file skripsinya di komputer dan Google Drive sebagai back up.

Sholeh merebahkan dirinya di kasur, dia memandangi dinding kamarnya. Disitu terdapat foto Sholeh yang hanya berdua dengan gadis yang statusnya tidak halal baginya. Biasanya Sholeh menghindari foto berdua saja, kecuali ada event tertentu atau sesuatu yang urgent. Namun berbeda, foto bersama gadis itu, Sholeh sampai rela naik kereta, melewati dua provinsi, dan mengantri panjang diantar wota-wota yang bau badan, untuk bisa berfoto dengan gadis Idolanya. Gadis yang ia anggap sebagai perantara Allah untuk menyelamatkannya dari keterpurukan. Gadis yang semalam ia bermimpi akan menikah dengannya. Sholeh tertawa geli, mengingat mimpinya dirasa begitu nyata. Tak lama, setelah memandangi foto 2shoot-nya dengan Adel, Sholeh pun tertidur.

Jodoh Pilihan JOT (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang