17

318 51 2
                                    

Semua pertanyaan dosen penguji bisa Sholeh jawab dengan lugas dan tepat. Revisi yang ia terima hanya sedikit sekali. Saat Sholeh keluar ruang sidang, Chiko menyambutnya dengan seplastik besar snack, memberikan selamat. Beberapa teman organisasi Sholeh juga, bahkan ada beberapa teman wanitanya yang memberikan bucket bunga, sungguh kode sekali. lalu bagaimana dengan Adel, karena tidak mungkin ikut sidang, rencananya nanti malam Sholeh dan Adel akan dinner di tempat khusus yang sudah Adel pesan untuk merayakan sidang Skripsi Sholeh.

Sebagai bentuk syukuran dan juga karena uang di tabungannya sudah melimpah, efek sering diundang menjadi Qori, Sholeh mengajak semua temannya yang ada disitu untuk makan-makan. Sederhana saja, yang penting niatnya. Sholeh tak lupa mengabari Adel juga perihal itu.

Adel

Enak banget makan-makan

Kan nanti malam juga Del

B

tw, itu yang pakai hijab biru muda kok deket-deket kamu terus

Yah, tempatnya sempit, kebetulan aja

engga, tadi di foto abis sidang dia juga disebelah kamu, naksir kali dia.

Sholeh mengernyitkan dahi, jadi ini yang Chiko sering bilang sebagai Cegil. Masa karena kebetulan duduk atau foto berdekatan dibilang naksir.

Aku naskirnya sama kamu doang, santai

Akhirnya itu balasan dari Sholeh.

===

"Ganteng pake jas gitu" ucap Adel sembari mengancingkan Jas yang Sholeh kenakan.

"Makasih, kamu juga cantik" Sholeh tersenyum melihat Adel yang mengenakan Gaun semi kebaya berwarna hitam. Nampak elegan dan memancarkan aura yang tak bisa. 

Restoran yang Adel reservasi adalah milik kolega bisnis ayahnya, sehingga mereka berdua bisa mendapatkan ruang yang lebih private, tentu saja untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Sholeh malam itu menuruti Adel, meskipun banyak menu aneh yang belum ia coba, tapi semua rasanya enak.

"Sekali lagi congrats ya, rencana nanti kalau udah wisuda mau kerja dimana?" tanya Adel.

"Thanks, Papah nawarin ngurus CSRnya sih, menurut kamu gimana? nepotisme banget ga sih kalau aku terima, mana jabatannya langsung tinggi" ucap Sholeh ragu. Mengingat di Lebaran kemarin Ayah Adel menawarkan kerjaan di bagian CSR, pekerjaan yang keahlian Sholeh banget sebetulnya.

"Menurutku sih, papah bisa aja ngasih pekerjaan yang lebih santai dan lebih enak timbang CSR, tapi dia ngasih itu ke kamu karena dia percaya kamu bisa dan ahli disitu" ucap Adel menenangkan "Ga ada salahnya loh, toh awalnya juga kalau kita jadi nikah, semua urusan perusahaan yang harusnya jadi hak waris aku, mau aku suruh kamu kelola, nanti kita bagi hasil aja, ehe"

"Hahaha, vibe tadi kayak sinetron Indosiar ya, akan ku kuasai hartamu" ucap Sholeh dengan nada dan mimik menirukan penjahat di sinetron Azab.

"Hahaha, gini-gini aku pernah jadi tokoh teraniaya di film Azab loh, ya kali jadi beneran" kekeh Adel geli, mengingat masa kecilnya dulu.

"Yang kamu dapet sepeda?" tanya Sholeh.

"Mana adaaaa" Adel paling benci jika momen casting mendapat sepedanya diungkit.

"Oiya, ini, biar semangat revisiannya" Adel menghadiahkan Mi Dots 5, TWS dari Xiaomi "Tenang aja, ini endorse, ga usah ngerasa berat nerimanya" ucap Adel melihat wajah keberatan Sholeh.

Jodoh Pilihan JOT (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang