12

295 53 3
                                    

Sholeh mengernyitkan dahinya, saat membaca pesan yang mengatakan dia lebih baik menjauhi Adel karena ada pria yang lebih baik dan pantas dibanding dirinya. Satu yang muncul dibenaknya adalah, Siapa? Bukannya hal ini cukup rahasia? tak lama handphone-nya bergetar, telfon dari nomor yang sama.

"Sholeh Adzan Alif" ucap Pria disebrang sana.

"Assalamualaikum, iya itu saya, maksud kamu ngirim pesan gitu apa ya?" tanya Sholeh, berusaha tetap tenang.

"Menurutmu, apa Adel yang kondisinya ekonominya jauuuh di atas kamu, akan bahagia menikah dengan orang biasa seperti kamu?" ungkap sosok itu.

"Kalau itu mah, nunggu kita jalanin dulu bang" Sholeh terkekeh "Lagian, Adelnya sejauh ini bahagia kok, jadi gimana dong?"

"Saya bakal pastiin, Adel bakal ngebuka matanya, dia pasti bakal malah saya pria yang lebih mapan" ucap Sosok itu lantas menutup telfonnya.

Sholeh menghela nafas, bohong jika ia tidak terpikir masalah ekonomi. Tapi rasanya dia akan jadi pribadi yang jahat jika menyinggung itu dikala Adelnya sendiri terlihat baik-baik saja. Sholeh memantapkan dirinya dan percaya pada Adel, sebagaimana Adel yang percaya akan dirinya.

"Leh, Assalamualaikum" tiba-tiba di depan pintu kosnya ada sosok gadis berdiri.

"Ehh, kak, kok kesini?" Sholeh kaget melihat ada Flora dan Freya yang tiba-tiba datang ke kosannya "di kasih tau Adel?"

Kedua gadis itu saling pandang dan menggeleng "Minta ke teh Imel"

"Besok, gue harus bilang ke teh imel jangan ngasih alamat gue ke sembarangan orang atau at least ngabarin, masa tiba-tiba di datengin dua Idol sih" Sholeh menggerutu dari dalam hati.

"Duh, ga tau kalau bakal ke datengan tamu agung, sini-sini kak masuk" ucap Sholeh membereskan tumpukan print-printan skrispinya. Sholeh juga lantas mengabari Chiko, minta tolong untuk dibelikan minum, tidak mungkin Idola ibukota ia suguhi air galon 5000an.

"Jadi ada perlu apa kak dateng kesini?" tanya Sholeh.

"Jadi gini leh, kita cuma mastiin aja soal Adel" ucap Freya seperti ragu-ragu "Dia sekarang, masih nyaman di grup ini, sedang posisinya kalian udah lamaran, kira-kira kamu kuat nungguin dia sampai grad ga?"

"Kemaren kita sempet ngobrol sama Adel, dia sih bilang emang masih mau lama disini, dan kalau kamu ga kuat ya udah, lamarannya bubar" Flora menambahi "Kita cuma mau denger dari sisi kamu"

Sholeh mendengar itu tersenyum "Meskipun Adel awalnya didaftarin buat masuk JKT48, tapi dia salahsatu member yang perkembangannya paling unik dan keren, apalagi sekarang dia lagi di puncak karirnya, ga mungkin aku egois dan nyuruh dia grad cepet kak, aku bakal tungguin kok, 4,5,7,10 tahun lagi, aku bakal nungguin Adel" ucap Sholeh mantap.

Freya dan Flora pun tersenyum dan bernafas lega "Syukurlah kalau gitu, soalnya kita ga pengen kalian bubar juga sih, kalau ternyata kalian saling ngerti Alhamdulillah" ucap Freya.

"Iya kak Fre, tapi, mmm ini kan biasanya masalah gini, orang manajemen yang nyamperin, kok malah member?" tanya Sholeh heran.

"Sebenarnya tadi teh Imel sama kak Azka mau kesini juga, tapi kita bilang, kami berdua aja, sekalian biar kamu ga ngerasa terbebani" jelas Flora.

"Intinya, JKT48 juga belum bisa ngelepas Adel kan, karena value-nya?" tanya Sholeh "Aku paham kok, selama Adelnya juga happy, ga bakal aku buru-buru soal perjodohan kita"

Flora dan Freya mengangguk, tak lama Chiko datang dengan beberapa botol Teh Pucuk Harum dingin, dia cukup starstruck melihat Freya yang biasa ia lihat di tiktok, ada di depan matanya langsung. Wangi yang terasa mewah namun tetap nyaman, dan kecantikannya yang ternyata berkali-lipat lebih lagi saat dilihat langsung, membuat Chiko bergetar.

Jodoh Pilihan JOT (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang