[GeminiFourth Fanfic/Royalty AU]
Pangeran Mahkota kerajaan Rouguemont, Pangeran Louis, sebentar lagi akan memasuki umur dewasa. Sang raja sedang berada dalam misi menjodohkan anaknya karena ia meyakini bahwa seorang pemimpin itu membutuhkan pasangan...
"Sudah cukup pelajaran hari ini. Tuan sudah mulai bisa mengikuti pelajaran saya, kerja yang bagus Tuan Nolan. Semoga kedepannya tuan tidak merasa kesulitan lagi ya?" Ucap Joanne, guru kelas politik Nolan, pada sore hari itu sebagai penutup jam pelajaran. Wajah milik wanita berbadan besar itu penuh dengan senyum, terlihat sangat baik.
Maka Nolan ikut membalas senyumnya dengan tak kalah manisnya, "Terima kasih Nyonya Jo. Nyonya telah mengajari saya dengan telaten." Tentu saja Nolan merasa dia bisa sampai pada titik ini karena telah dibimbing oleh guru baiknya itu.
Bukunya ia tutup satu persatu, lalu ia berjalan menuju pintu. "Saya pergi dulu, Nyonya Jo."
"Silahkan tuan." Joanne masih duduk di ruangan itu, sepertinya masih memiliki pekerjaan.
Belum sampai Nolan pada pintu, pandangannya teralihkan pada jendela. Terlihat wajah familiar disana.
Gavin datang menjemputnya. Hatinya tentu saja menjadi riang walaupun telah dihajar oleh banyaknya kelas seharian penuh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nolan bergegas membuka kenop pintu dan berlari kecil mendatangi Pangerannya. "Selamat sore!" Nolan tidak berniat hendak memeluk Gavin sama sekali, namun ternyata pria itu malah merentangkan tangannya, siap untuk menerima dekapan dari yang lebih kecil.
Maka Nolan dengan senang hati menyanggupi. Ia akhiri lari kecilnya dengan merangkulkan kedua lengannya di sekitar leher Gavin yang otomatis membawa kedua lengannya merangkul pinggang Nolan. Mengangkatnya sedikit dari tanah lalu ia putar tubuh mereka sekali, mengundang tawa kecil dari Nolan.
"Selamat sore, Lani." Ucapnya ketika ia menurunkan tubuh Nolan perlahan.
"Sudah tidak ada kegiatan?"
Gavin menggeleng lalu meralat, "Eh, ada."
Nolan mengernyit, "Apa?"
"Ikut Lani kembali ke kamar." Gavin tersenyum sembari menyentuh ujung hidung Nolan dengan jari telunjuknya.
Maka senyumnya langsung mengembang, senang akan ide itu. "Ayo!"
—
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.