Bagian 10

945 52 4
                                    

"Masa gue malah dikata katain sama Paul," Rony mengadu pada Salma.

Salma yang bingung kemudian bertanya, "apa, dikatain apa lu?,"

"Kunti bogel," jawab Rony cepat.

Suara pintu kamar Paul terbuka, menampilkan sosok Paul dengan muka bangun tidurnya.

"Dia cabul Sal, sumpah. Masa masa dia cium hidung gue, ga sekalian lu jilat upilnya Ron," kini Paul yang mengadu.

"Najis gue ga cium hidung lu ya, yg ada gue gigit hidung lu sampe ga bisa napas." Jelas Rony.

"Tuh sal, malah pake segala mau bunuh gue. Coba kalo gue beneran kehabisan nafas?,"

Paul mendudukkan badannya di samping Salma, menyenderkan kepala nya di bahu Salma.

Rony yang yang melihat tingkah Paul membuka suaranya, "apasih sender sender gitu? Ga boleh tau, itu kan mamih Nabila," ucap Rony dengan muka kesalnya.

"Bodoamat, kalo gue mau peluk juga bisa kok, nih nih," Paul sudah ambil ancang ancang mau memeluk Salma.

Rony yang melihat itu menepis tangan Paul, "Ish ga boleh, Nab liat deh Nab,"

Nabila yang melihat itu kemudian beranjak menuju ke pangkuan Salma.

"Ya— Allah," ucap Salma saat Nabila sudah duduk di pangkuan nya.

"Awas ka Paul, ini mamih aku yang boleh peluk aku doang," ucap Nabila sambil memeluk Salma.

"Ih kok jadi Nabila peluk Salma?," tanya Rony sewot.

"Ya abis ka Rony rela kalo ka Salma dipeluk ka Paul?," tanya Nabila.

"Sstt udah udah, hitungan ke 3 pada ga ke dapur gue abisin makanannya sendiri," ucap Salma. "Satu ... Dua ...,"

Semua langsung bergegas menuju ruang makan di sana. Menikmati makan malam berlima di apartemen Rony dan Paul.

________

"Powl banguuunnn, powl cepet anjir!," Rony membangunkan Paul dengan susah payah.

"Gue tinggal nih sumpah," ancam Rony.

"15menit lagi peliiiss," nego Paul pada Rony.

"Ngga ada cepet!, gue mau kasih bekal nih ke Bulan, hehe anzaayy," ucap Rony cengengesan.

Paul yang mendengar kesaltingan Rony kemudian bangkit dan berdiri, "awas lu jatuh cinta beneran," ucap Paul sambil menunjuk Rony.

"Ya ngga lah, kan taruhan. T-A-R-U-H-A-N." Tegas Rony.

Paul menyipitkan matanya, menelisik Rony dengan dalam, "terus kenapa lu salting?," tanya Paul.

"Ngga ada, gue excatide aja, siapa tau kan—," belum juga Rony menyelesaikan bicaranya, Paul sudah menyambar terlebih dahulu.

"Pede nya kegedean, segede upil lu tuh," ucap Paul yang kemudian meninggalkan Rony di kamarnya.

"Hah siapa yang pede?," tanya Rony pada dirinya sendiri.

_______


"Sal temenin gue yuk, ke kelas Bulan,"

Rony mengajak Salma yang sedang berada di depan loker nya, hendak mengambil kartunya untuk absen.

"Gantle dong, lagian klo lu sama gue nanti bulan cemburu gimana?," tanya Salma

"Ya buat apa, orang gue mau ngembaliim tempat makan doang,"

"He emm, bekal itu bukan tempat makan doang,"

"Ya emang kenapa?," tanya Rony heran.

"Cewe kalo digituin ya baper dong Ron,"

Ruang TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang