Prologue

182 47 34
                                    

Sebuah kutukan yang mengubah kecantikan yang memesona menjadi mimpi buruk, menjadikannya sebagai pemandangan yang memalukan bagi bangsawan sekitarnya.

Asal usul kutukan ini samar, namun keberadaannya tetap terjaga dan muncul setiap lima ratus tahun sekali dalam garis keturunan keluarga Donar.

Si cantik jelita itu menimang buah hatinya yang baru saja dilahirkannya dengan sehat walafiat. Menyanyikan lagu pengantar tidur dengan suaranya yang lembut.

“Ayah akan segera datang kemari setelah pekerjaannya selesai. Bagaimana reaksinya ketika bertemu denganmu yang sangat mirip dengannya, ya?” ucap wanita itu, dengan senyum hangatnya.

Langkah kaki tergesa-gesa terdengar dari kamar mewahnya. Langkah kaki yang dipenuhi oleh amarah dan kekesalan.

“Di mana Joanna?” tanya seorang wanita tua dengan arogannya.

“Nyonya besar, Nyonya Joanna harus butuh istirahat ….” Pelayan itu mencoba menahan wanita tua yang dipenuhi oleh keangkuhan.

Si cantik jelita yang diketahui bernama Joanna itu menoleh. “Ibu? Biarkan Ibu masuk.”

Joanna meletakkan bayinya di ranjang. Tatapannya yang lembut berubah menjadi serius.

“Tidak ada yang boleh mengganggu percakapan kami!” tegas Joanna.

“Baik Nyonya ….” Pelayan itu melirik tajam ke arah sang Ibu, kemudian pergi dari tempat itu.

“Joanna, anakku sudah dijodohkan dengan seorang wanita bangsawan yang lebih menawan darimu!”

Mata Joanna terbelalak tak percaya—ia termenung setelah mendengar itu.

Wanita tua itu mengepalkan tangannya. “Kau adalah aib yang memalukan. Kutukanmu itu sudah menyebar hampir ke seluruh tubuhmu. Anakku Rozen ingin menceraikanmu! Pergilah ke kediaman orang tuamu sebagai bangsawan gagal!”

“Dan, jangan bawa Ranorld. Dia pasti akan tertular kutukan menjijikkan itu ketika mendekati si aib memalukan ini!”

°—┌⁠★⁠┘—°

Joanna melangkahkan kakinya keluar dari kediaman mewah tersebut. Ia menaiki delman sederhana, kembali ke rumah orang tuanya dengan perasaan yang sedih tak terbendung—bahkan dia tak sempat untuk menemui putranya untuk terakhir kalinya.

Dari luar jendela, dapat mendengar suara-suara menjijikkan dari mulut orang-orang tentangnya—wajahnya masih terlihat putus asa.

"Lihat! Dia, kan, istri Tuan Rozen Hopeen! Kenapa dia menaiki delman rakyat jelata? Apakah mereka bercerai?" cibir orang-orang sambil memandangnya dengan tatapan jijik.

"Kau tidak tahu?! Dia itu, kan, punya kutukan aneh! Tubuhnya menghitam perlahan, dan baunya juga sangat busuk. Mengerikan sekali!" Mereka menjauhi delman yang dinaiki Joanna.

Joanna mendengar perkataan warga sekitar, tetapi, dia lebih memilih untuk dia. Begitulah faktanya.

Diiringi angin yang menerpa-nerpa wajahnya, Joanna mulai tenang setelah mendengar kicauan burung yang kembali ke sarangnya untuk memberikan makanan kepada anak-anaknya. Tak terasa, delman sudah sampai di hutan. Suasana yang sepi dan sunyi, membuat Joanna sedikit lebih tenang. Walaupun pikirannya masih diselimuti bayang-bayang putranya Ranorld.

Di tengah-tengah ketenangan itu, tiba-tiba delman yang dinaikinya terhenti secara mendadak. Suara benturan terdengar keras di telinganya.

Joanna menoleh ke luar delman—matanya terbelalak seketika.

Di tengah ketenangan itu, seorang wanita berbadan besar yang penuh dengan otot dan urat nan perkasa muncul dari luar delman. Dalam dekapannya, ia membawa seorang bayi yang menangis dengan keras.

Tangisan bayi itu merobek hati Joanna saat mendengarnya. Matanya terbuka lebar ketika menyadari bahwa bayi laki-laki yang digendong wanita mengerikan itu adalah putranya sendiri, Ranorld.

Dengan langkah gemetar, Joanna mendekati. Air mata tak terbendung mengalir di pipinya. Suara tangisan seorang ibu yang hampir kehilangan anugerah sejatinya menjadi satu-satunya suara yang terdengar di hutan yang sunyi tersebut.

------------
BREAKING THE CURSE
Since
18 April 2024 - 7 Juli 2024
------------

Breaking the Curse [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang