Shalat Istikharah

4K 178 4
                                    

Anjani mengelus puncak kepala adiknya yang sedang terbaring tak sadarkan diri di ruang kesehatan pesantren. "Safira, bangun sayang"

Safira memijit pelipisnya yang sedikit pusing.

"Mbak? Alhamdulillah aku cuman mimpi." Lirih Safira yang masih terdengar jelas di telinga anjani.

Seakan paham, Anjani mengulas sebuah senyuman. "Kamu itu ngga mimpi sayanggg" Di akhir kalimat Anjani menoel hidung Safira gemas. "Tadi kamu pingsan waktu mau balik ke kamar. Suhu badan kamu tinggi banget loh kenapa ga ijin aja tadiii?" Sambung Anjani mengomeli Safira.

"Ishhh demam sama pusing aja aku udah biasaaa. Ngomong-ngomong ini gus Afnan serius mbak?"

Safira menggelengkan kepalanya. "Iya sayang, Afnan serius untuk meminta kamu menjadi istrinya"

Safira mengeratkan genggaman tangannya pada Anjani. "Mbak, tapi masa lalu ku—"

Lagi-lagi Anjani tersenyum hangat. "Shalat istikharah ya dek, minta petunjuk sama Allah."

"InsyaAllah Afnan tidak memandang masa lalu kamu dek." Sambung Anjani.

"Apa, itu shalat Is-ti-koroh?"

"Sholat istikharah sayanggg, sholat istikharah adalah shalat yang dilaksanakan untuk meminta petunjuk keputusan dari Allah. Memohon dipilihkan salah satu di antara dua persoalan atau bisa lebih. Biasanya sholat istikharah dilaksanakan ketika seseorang akan memilih atau memutuskan sesuatu seperti pekerjaan, pasangan hidup, cita-cita, pendidikan, atau pilihan yang lain." Jelas Anjani yang masih setia mengusap lembut surai hitam milik Safira.

Bukannya menjawab Safira justru meneteskan air matanya. Ia mengingat-ingat segala dosa yang ia perbuat di masa lalu dirinya hanya merasa tidak layak untuk mendapatkan cinta seorang gus apalagi dulu Safira sangat membenci dan menyalahkan Afnan ketika Afnan berusaha menyelamatkan nyawanya.

Waktu menunjukkan pukul dua belas malam semenjak Anjani pulang Safira tidak bisa memejamkan matanya. Dirinya masih memikirkan niat baik keluarga Kiyai Husein dan Umi Maryam.

Ia kembali teringat pada pesan Anjani untuk melakukan shalat istikharah. Safira menghela nafas panjang lalu melangkahkan kaki untuk mengambil wudhu setelah itu ia menggelar sajadah di kamar asramanya. Safira melakukan shalat dua raka'at seperti yang di ucapkan Anjani. Safira menangis dalam sujud nya. Kemudian ia menengadahkan kedua tangan.

"Ya Allah, aku meminta petunjuk kebaikan-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon keputusan-Mu dengan qudrat-Mu dan aku meminta dengan karunia-Mu yang besar karena sesungguhnya Engkaulah Dzat yang maha mengetahui apa yang tidak bisa di lihat oleh manusia."

"Ya Allah, sekiranya Engkau mengetahui bahwa Afnan adalah seorang yang menurut Engkau baik untukku dalam agama ku, kehidupanku dan akhir dari segala perkara ku ini, maka takdirkanlah dia untukku, mudahkanlah ia, lalu berkahilah aku padanya."

"Ya Allah, dan sekiranya engkau mengetahui jika dia buruk bagiku maka hihindarkanlah aku darinya kemudian takdirkanlah untukku dan untuknya kebaikan bagaimanapun adanya kemudian ridhoilah kami dengan kebaikan-kebaikan itu."

"Aamiin."

•••

Jarum jam terus berputar tanpa disadari Safira tertidur dilantai beralaskan sajadah dengan mukena yang masih melekat di tubuh nya.

Aisya, Ayu serta Diah berinisiatif untuk membangunkan sahabatnya itu biar bagaimanapun sebentar lagi sudah memasuki waktu shalat subuh.

Aisya mengguncangkan tubuh Safira. "Firaaa banguuunnn."

Tak membutuhkan waktu lama, Mereka bertiga berhasil membangunkan Safira. Keempat gadis itu segera bersiap untuk melaksanakan shalat subuh di masjid pesantren.

sehangat cinta gus afnan [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang