First Kiss

4.3K 171 4
                                    

Safira mengamati keadaan aula yang sudah mulai sepi. Tinggal hanya beberapa orang saja. Sementara Habibah sibuk mengotak-atik ponselnya bingung bagaimana meminta ijin pada Maryam dan Kiyai Husein untuk menginap di rumah Alifa.

"Dek" Panggil Afnan menghampiri Safira dan Habibah.

Safira tersenyum sambil berdiri menyambut kehadiran Afnan. "Masss"

"Adam kenalkan ini istri saya Safira."

"Hallo, Safira." Ucap Safira. Tangannya terulur begitu saja kearah ustadz Adam dengan senyuman yang tak pernah lepas menghiasi paras cantiknya.

Afnan berdehem kemudian mendekatkan mulutnya pada telinga Safira. "Sayang, tangan kamu. Bukan mahramnya." Bisik Afnan.

Safira menarik tangannya kembali. "Bodoh sekali" batinnya.

"Maaf mas" Ucap Safira menunduk.

Afnan tersenyum sambil meraih tangan istrinya. "Oh iya dam, itu yang duduk Habibah, adek saya"

"Habibah, sini" Panggil Afnan.

Habibah berdiri sambil menundukkan tubuhnya. "Habibah"

Adam terpana melihat kecantikan Habibah setelah tersadar Adam beristighfar di dalam hatinya.

"Kalau begitu saya pamit dulu ya? Sudah larut. Assalamu'alaikum" Pamit Adam.

"Wa'alaikumsalam" Jawab Afnan dan Safira bersamaan. Sementara Habibah masih fokus pada ponselnya.

"Mas, mbak, bantuin bibah dong" Pinta Habibah dengan wajah yang memelas.

"Kenapa?" Tanya Afnan dingin.

"Ijinin ke umi sama abi ya? Habibah mau nginep di rumah Alifa. Mau nugas soalnya deadline besok."

Afnan mendengus kasar. "Ijin sendiri sana"

"Mas ayolaaaah"

"Yaudah, nanti aku coba ijinin ke abi sama umi yaaa? Kalau semisal ngga boleh nanti kamu aku telfon biar aku sama mas Afnan yang jemput." Timpal Safira.

"Demi apa? Mbak kamu baik bangetttt. Makasih banyak, terus kayak gini ya mbak jangan kayak mas Afnan" Di akhir kalimat Habibah memelankan suaranya seperti berbisik namun tetap saja masih terdengar jelas di telinga Afnan.

"Gak bisa sayang, dia harus-"

Safira mengelus lengan Afnan. "Mas udah yaaa, ini kan Habibah ada perlu juga. Kita coba ngga ada salahnya kan? Kita anterin dia ke rumah temennya kalaupun nanti abi dan umi marah kita jemput Habibah lagi."

Habibah mengangguk tanda setuju dengan ucapan Safira. Afnan tidak punya pilihan lain jika istrinya sudah buka mulut mau tidak mau Afnan mengikuti saran istrinya.

Setelah menempuh waktu empat puluh lima menit di perjalanan, akhirnya Afnan sampai di halaman pesantren. Seusai mengantarkan Habibah, Afnan dan Safira memilih untuk berkeliling sebentar maka dari itu perjalanan mereka cukup lama.

"Assalamu'alaikum" Ucap Afnan dan Safira bersamaan ketika memasuki ndalem.

Kedatangan keduanya pun disambut hangat oleh Maryam. "Wa'alaikumsalam, Habibah mana nak?"

"Ini umi.... Habibah nginep di rumah temennya, Alifah. Mau ngerjain tugas katanya." Ucap Safira sambil menggigit bibirnya.

Maryam menggeleng. "Anak ituuu, yaudah gapapa umi kenal sama bundanya Alifah. Kalian sudah makan?"

"Sudah umi" Jawab Afnan.

"Tuh kan mas, apa aku bilang umi ngga marah kannn?" Ucap Safira bangga sambil meletakkan tas nya di atas nakas.

sehangat cinta gus afnan [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang