Masa Lalu

3.9K 178 3
                                    

Sesampainya di Villa, kedatangan Afnan disambut hangat oleh Budhe Yeni kerabat jauh Afnan yang diberi kepercayaan untuk mengurus Villa nya.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam. Aduh ini pengantin barunya, Selamat yo lee maaf budhe kemarin ngga bisa dateng"

"Gapapa budhe kan sekarang kita kesini. Kenalin ini istri Afnan namanya Safira." Balas Afnan mengenalkan Safira kepada budhe Yeni.

"Cantiknyaaa" Balas budhe Yeni sambil menerima uluran tangan dari Safira.

Safira tersenyum hangat. "Terimakasih budhe"

"Ya sudah kalian istirahat dulu biar budhe siapkan makan siang untuk kalian."

"Makasih budhe, kita ke kamar dulu ya" Pamit Afnan.

Sesampainya di kamar Afnan meletakkan barang bawaan mereka di kasur. "Sayang kamu mandi dulu gih, biar mas yang ngerapiin baju-baju kita"

Safira menggelengkan kepalanya. "Biar aku aja yang beresin. Mas mandi sanaaa."

"Mas aja sayang."

"Aku aja!"

"Sayang"

"Aku!"

Afnan terkikik geli. "Gini-gini, kita rapiin bareng yaaa? Habis itu baru deh kita mandiii"

Safira hanya mengangguk sebagai jawaban. Setelah selesai merapihkan barang bawaannya mereka berdua segera mandi. Afnan memilih mandi di kamar mandi sebelah agar saat Safira selesai mandi Afnan pun sudah selesai.

Setelah selesai mandi, Afnan kembali ke kamarnya lalu merebahkan tubuhnya yang terasa lelah akibat menyetir sendirian ketambahan suasana diperjalanan tadi sangat tidak enak mereka mendiamkan satu sama lain. Afnan merasa dirinya salah besar sudah mendiamkan istrinya sejak tadi.

"Mas? mas?" Panggil Safira untuk yang kesekian kalinya.

"Ehhh?" Kaget Afnan.

"Mas kenapa ih? Kenapa ngelamun gitu? Aku panggilin dari tadi tapi ga nyaut"

"Mas mungkin kecapean aja sayang, yaudah sini kita tidur sebentar" Ajak Afnan sambil menepuk-nepuk kasur disebelahnya.

Safira hanya menurut. Lagi, Afnan memeluk erat tubuh Safira. "Maaf ya tadi mas ngediemin kamu di jalan. Pasti bosen banget kan perjalanan kita tadi?"

"Emmm sedikit, tapi gapapa pasti mas juga mikirin omongan Difa kan?" Tanya Safira.

"Difa? Santriwati baru tadi?"

"Iya mas, dia dulu temen SMA aku." Safira menjeda ucapannya. "Aku boleh cerita tentang masa lalu aku ke mas ngga?"

Afnan tersenyum hangat. "Sebetulnya masa lalu istri biarlah menjadi masa lalu istri begitu juga sebaliknya masa lalu suami biarlah menjadi masa lalu suami. Tapi sayang, mas ngga bisa kalau harus diam saja melihat kamu di hina seperti tadi. Mari mengenal satu sama lain sayang"

Safira mengangguk. "Mas mau tau tentang apa? Nanti aku jawab."

Afnan berfikir sejenak. "Apapun tentang kisah hidup kamu sayang"

Safira tersenyum manis. Dia membenarkan posisi duduknya sedikit tegak di hadapan Afnan. "Hallo mas Afnan, perkenalkan nama ku Safira Syakiella" Ucapnya bersemangat sembari di iringi tawa. Afnan pun menyambut dengan antusias cerita istri kecilnya itu.

"Aku seorang anak bungsu dari keluarga sederhana dan sangat harmonis tak pernah ada bentakan atau suara riuh barang pecah di rumahku aku memiliki ayah yang menjagaku 24/7, ibu yang perhatian dan selalu mendengar keluh kesah ku. Aku juga mempunyai tiga orang kakak yang sangaaaatt baikk. Semasa aku bersekolah SMA aku di dekati oleh laki-laki namanya Reyhan setelah satu tahun kami berpacaran, aku melakukan sebuah kesalahan dengan mempertunjukkan—" Perlahan Safira memelankan nada suaranya. "mempertunjukkan tubuhku kepada Reyhan. Maaf sekali, mas boleh benci sama aku, mas boleh jijik sama aku, emang benar kata Difa" Safira menundukkan kepalanya sambil terisak. "Setelah ini, mas bisa ceraikan aku" Lirihnya.

"Astaghfirullahaladzim." Afnan menggelengkan kepala sambil memeluk tubuh istrinya. "Sayang, jujur mas kaget sekali mendengar cerita masa lalu kamu. Tapi demi Allah tidak ada sama sekali dipikiran mas untuk menceraikan ataupun meninggalkan kamu."

Safira masih terisak di pelukan Afnan. "Bohong"

"Mas serius sayang, pernikahan itu hanya satu kali seumur hidup dan mas sudah memilih. Kamu lah orangnya." Afnan mengusap lembut bahu Safira.

Afnan menghapus air mata Safira. "Udah jangan nangis yaa, ayo lanjutin ceritanya sayang"

Safira menundukkan kepalanya. "Setelah kejadian itu Reyhan meminta lebih, dia meminta berhubungan badan tapi aku gamau karna aku sadar itu perbuatan yang salah dari situ dia marah. Reyhan ngancem kalo aku gamau dia bakalan sebar video aku. Dan bener aja besoknya video aku udah kesebar mas aku dikeluarin dari sekolah, orang tua aku marah besar dan aku di usir dari rumah, sampe akhirnya aku mengalami kecelakaan dan bertemu sama kamu waktu itu aku sempet nyalahin kamu mas karna kamu nolongin aku emang harusnya kalo aku ga boleh ngerasain bahagia aku mati aja waktu itu"

Afnan menggeleng. "Stttt omongannya"

Safira tertawa kecil "Dan untung nya aku ketemu malaikat seperti mbak Anjani. Dia baik sekaliii dia selalu ngerawat aku, ngejagain aku, nguatin aku, bahkan aku mengenal islam karna mbak Anjani."

"Sini peluk sayang" Ucap Afnan.

"Mas, sesungguhnya aku gatau gimana perasaan kamu setelah mendengar ceritaku. Tapi makasih ya makasih untuk sikap kamu yang seperti ini. Makasih udah buat aku ngerasa kalau aku ngga sendiri."

"Sesungguhnya setelah mendengar cerita kamu, mas jadi pengen selalu ada buat kamu biar bisa selalu ngelindungin kamu. Kalau butuh apa-apa langsung bilang ke mas yaa jangan sungkan"

Safira menganggukkan kepalanya.

"Sayang, besok kalau pulang  kita ke rumah kamu yuk kita minta doa restu ke ayah dan ibu kamu." Ajak Afnan

Reflek Safira menggelengkan kepalanya. "Aku... aku takut mas..."

"Mas temenin sayang"

"Tunggu aku siap yaa mas?" Mohon Safira.

"Sayang restu orang tua itu sangat penting untuk kehidupan berumah tangga kita. Kamu juga harus minta maaf ke mereka jangan sampai ada dendam diantara orang tua dengan anak"

Safira merasa bersyukur memiliki suami yang baik seperti Afnan namun disisi lain ia masih belum siap jika harus bertemu dengan keluarganya.

Selama berlibur di Villa mereka berdua bisa saling mengenal satu sama lain keduanya saling menceritakan sifat mereka, kehidupan mereka, kebiasaan mereka. Afnan juga menceritakan alasannya tak jadi menikah dengan Nabila. Sejak mendengar bahwa mereka akan dijodohkan, Nabila sedikit ragu dan ternyata Nabila lebih dulu menyukai laki-laki lain yaitu Arez teman seperjuangan Nabila waktu kuliah di Malaysia Arez seorang ustadz muda berdarah Malaysia rencana Arez juga akan melamar Nabila sekaligus melangsungkan pernikahan akhir tahun ini.

•••

Heyy dino attention...
kapten gagah berani itu rex 😭
lanjutin sendiriii

maaf ya part akhir-akhir ini jarang ada semacam kata-kata kajian, atau motivasi kayak part awal next aku buat kayak gitu soalnya ini kan mereka baru nikah buat selingan aja biar kalian engga bosen.

jangan lupa pencet bintang pojok kiri bawah yaaa. kalo ga aku gamau update lagi hahaha makasiii.

sehangat cinta gus afnan [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang