Part 9

127 9 0
                                    

Kediaman Chivaaree, 13 Februari 2024

"Sayang, aku pergi lagi yaa", pamit Bayu pada Wira setelah mengantarkan Wira kembali sampai di rumah dari membeli karpet berwarna coffee.

"Loh, kok udah mau pergi lagi? Kan kita baru aja sampe rumah"

"Temen-temen aku udah nungguin, Sayang.."

"Makan dulu aja yuk sebelum pergi, biar kamu ngga kelaperan di jalan"

"Kan tadi udah makan di mall. Aku masih kenyang, Cantik"

"Cuma makan macaroon mana kenyang. Yuk makan berat dulu"

"Kamu laper atau masih kangen sama aku, hmm?", goda Bayu.

Wira tidak menjawab, dia hanya memasang wajah sedih sambil menatap mata Bayu.

"Aku ngga lama kok.. Sebentar aja, berangkat, sampe, ketemu temen-temen, ngobrol-ngobrol sebentar, udah itu pulang deh"

Wira masih tetap diam, entah kenapa dia merasa tak enak hati membiarkan pasangannya itu pergi meskipun hanya untuk menghadiri acara reuni SMA yang menghabiskan waktu kurang lebih 1 setengah jam perjalanan dari rumah mereka.

"Loh kok kamu nangis sih, Sayang?", Bayu menyentuh pipi Wira dan menghapus air mata pujaan hatinya itu dengan sangat amat lembut, seakan takut menyakiti wajah cantik Wira.

Wira hanya menggeleng, berusaha menepiskan pikiran-pikiran buruk yang dipancing oleh rasa dihatinya.

"Kamu yakin mau nyusul? Acaranya juga kan udah mulai dari 4 jam yang lalu. Nanti kalo kamu sampe sana dan acaranya udahan bukannya sia-sia?", akhirnya Wira bertanya dengan lesu.

"Tenang aja, mereka pasti nungguin aku kok"

"Yakin mau pergi?"

"Iyaa, aku udah ngabarin mereka kalo aku otw tadi, Yang.. Boleh ya? Kan tadi siang kamu udah ijinin aku", Bayu memasang senyum manja di wajahnya.

"Kamu kesana sama Guns kan?"

"Kebetulan ngga, Yang. Dia malam ini ada project jadi ngga bisa ikut"

Wira menghela nafas panjang, "Ya udah kalo gitu, pulangnya jangan larut ya. Hati-hati dan jangan ngebut!"

"Mmmmm... Wira sayang beneran ngga mau ikut?"

"Ngga. Aku mau istirahat aja karena besok ada jadwal photo shoot jadi aku ngga mau keliatan cape. Aku juga ngga mau ganggu waktu kamu sama temen-temen kamu"

"Baik Kanjeng Mamiiii.... Kalo gitu kiss dulu dong. I love you. Have a good rest, Honey"

Kini Bayu dan mobilnya sudah menghilang dari pandangan Wira. Merasa sendiri, Wira membawa dirinya melangkah ke balkon rumah setelah mengambil secangkir coklat panas yang sudah dibuatkan asistennya. Disana dia hanya duduk dan menyenderkan tubuhnya di atas kursi santai sambil melihat ke atas, memperhatikan bintang-bintang yang mulai bermunculan dan menghiasi langit malam ini yang cerah.

Langitnya cerah, tapi tidak dengan hatinya yang terasa berawan.  Kegalauan ini membuatnya ingin berbicara dengan seseorang, namun karena Bayu sedang tidak ada di sampingnya saat ini, dia pun menelepon anaknya.


📞 :

"Halo, Mom", sapa Januar dari seberang telepon.

"Haloooo. Kakak lagi ngapaiiiin?"

"Lagi main sama Jumu sambil makan malem. Mommy udah makan?"

"Belum, tadi Daddy mu diajak makan ngga mau"

"Kakak call Daddy dulu kalo gitu ya, biar kakak suruh nemenin mommy makan sekarang"

UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang