Apartemen Raikan, 20 Februari 2024.
Januar sudah stand by menunggu kesayangannya yg sedang bersiap-siap untuk sarapan bersama. Moodnya pagi ini sangat baik dengan keadaan wajah yang fresh.
"Sorry ya lama, lu juga ngabarin mau sarapan di sini pas udah di depan pintu gua", ucap Fino.
"Gapapaa.. Aku rela nunggu kamu tiap hari kalo disuguhin kecantikan kamu begini", ucap Januar terpana dengan penampilan Fino yg menawan.
"Gua ganteng bukan cantik! Ya udah ayo sarapan, gua ngga mau telat"
"Yaelah.. Kamu lupa bos di perusahaanmu itu pacarmu sendiri? jadi it's okay kalo kamu telat. Asal sama aku", kata Januar dengan senyum manja di wajahnya.
"Flexing mulu sih lu" ucap Fino lalu lanjut melahap sandwich buatannya.
"Ngga ada yang ngelarang kan? Hehe"
"Iya. Ngga ada yang berani ngelawan dan ngelarang tuan muda Januar Binur Chivaaree yang paling baik dan pe-nger-ti-an sesemesta alam", ujar Fino sarkas.
"Sayaaang.. Aku terharu kamu apal nama lengkap akuuu", kata Januar dengan puppy eyes.
Setelah selesai sarapan bersama, mereka keluar unit Fino bersamaan dengan munculnya kepala Pakin yang menyembul dari pintu unitnya.
"Uhuyyy.. Masih pagi udah ngapel aje lu, Nu. hahahaha", tegur Pakin.
"Diem lu jelek!", ucap Janu sambil merangkul pinggang Fino.
"Yeee.. Dilarang menebar kemesraan di pagi hari tuan muda Januar", balas Pakin.
"Berisik lu. Makanya jadian! Jangan hts-an doang sama Neo", jawab Januar.
"Loh.. Mas Pakin sama Bang Neo???", tanya Fino terkejut.
"Nu, masih pagi jangan ngerusak mood gua dengan kenyataan pahit dong", ucap Pakin memelas.
"Ya lu duluan yg mulai. Ayo sayang kita berangkat kerja", ucap Januar berbalik.
"Fin, lu hati-hati ya lagi dibawa sama serigala", peringatan Pakin pada Fino. Fino hanya menanggapi dengan kekehan dan lambaian tangan sambil memasuki lift bersama Januar.
Ketika sampai di lobby, mereka berpapasan dengan Neo yang terlihat sumringah, berjalan mendekat sambil bersiul.
"Aseeekkkk.. Kayaknya ada yang baru merit nihhhh", goda Neo.
"Belom. Lu doain aja biar bisa secepatnya", jawab Januar.
"Aduh!", Fino mencubit pinggang Januar dan meninggalkannya lebih dulu ke parkiran.
"FIN!", panggil Januar.
"Ah, Elu siiihhhh! Jadi ditinggal kan gua!", Januar protes pada Neo lalu berlari mengejar Fino.
"Kok aku ditinggalin sih, Sayang?", tanya Januar setelah berhasil mengejar Fino yang sudah sampai di depan mobilnya. Fino menaikkan pundaknya satu kali tanpa mengatakan apapun namun terdengar jelas oleh Januar seakan dia berkata 'lu pikir aja sendiri!'.
Kini mereka berdua sudah dalam perjalanan ke tempat kerja.
"Oh iya, Nu, lu jadi kan makan siang sama gua di resto yg pernah direkomendasiin daddy?", tanya Fino.
Januar kaget dan baru ingat akan janji makan siang dengan kekasihnya itu.
"Fin, sorry yaa aku cancel dulu janji lunch kita hari ini, aku ada jadwal untuk ketemu orang", jelas Januar. Fino sudah memprediksi jawaban itu karena percakapan yang malam tadi dia dengar sendiri ketika Januar menerima telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIVERSE
Fanfiction"kok dunia ini sempit banget sihh, kenapa gua harus ketemu sama orang gila ini lagi" - Fino "oh, ternyata dia anak magang diperusahaan gua, here we go" - Januar "wah ada dede gemes baru pindah apart, semoga jadi tetangga gua" - Pakin some parts of t...