Apartemen Raikan, 12 Februari 2024
Januar menghela nafas agak panjang setelah memarkirkan mobilnya di parkiran apart. Dia tidak langsung turun karena handphonenya bergetar, ada pesan masuk.
Januar tertawa setelah membaca pesan panjang lebar yang dikirim Pakin. Dan benar ada notif masuk menunjukkan sejumlah nominal telah ditransfer ke rekeningnya.
"Pakin jadi aneh gini gara-gara masalah kemarin masa? Nanti gua tengok deh", pikir Januar.
Januar keluar dari mobilnya, lalu berjalan menuju unitnya. Setelah sampai, dia melihat ada sebuah buku tulis diatas kesetnya yang sedang dimainkan Jumuang. Januar lalu mengambil dan membukanya, dia lihat buku tersebut penuh dengan tulisan tangan dari halaman awal hingga akhir, hanya satu kalimat yang ditulis berulang-ulang hingga penuh di setiap lembarnya. Januar tertawa untuk yang kedua kalinya karena perbuatan Pakin, tanpa pikir panjang dia langsung keluar dari unitnya dan menuju unit Pakin.
"Nu...", Pakin kaget melihat Januar mendatangi unitnya.
Januar hanya sedikit tersenyum, tidak mengatakan apapun. Pakin lalu mengajaknya masuk. Mereka lalu duduk di ruang tv, bergabung dengan Fino yang juga ternyata sedang ada disana.
"Sebentar ya, Nu. Gua ambilin minum dulu. Coklat panas kan?", tanya Pakin.
Januar hanya mengangguk kecil sebagai jawaban. Mengingat kejadian tadi pagi di perusahaannya, dirinya merasa tak nyaman dan agak sedikit kesal saat duduk berhadapan dengan Fino. Begitupun Fino juga merasa tak nyaman, dan dia memilih untuk memainkan handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIVERSE
Fanfic"kok dunia ini sempit banget sihh, kenapa gua harus ketemu sama orang gila ini lagi" - Fino "oh, ternyata dia anak magang diperusahaan gua, here we go" - Januar "wah ada dede gemes baru pindah apart, semoga jadi tetangga gua" - Pakin some parts of t...