Apartemen Raikan, 20 Februari 2024
📞 :
"Kak.. Fino boleh nginep ngga?"
"Hmmmm.. Pasti ada sesuatu deh"
"Boleh ngga?"
"Iya, boleh. Share loc aja. Kakak jemput sekarang"
☎️
Setelah merasa lebih tenang, Fino menghubungi seseorang dan meminta izin untuk sementara menginap di tempatnya.
Selesai berkemas, Fino pergi ke sebuah halte di depan apartemennya. Ketika sampai di sana, dia bertemu dengan Neo yang sedang duduk di sebuah kedai nasi goreng.
"Mas Fino? Mau kemana malem-malem gini?", Neo menghampiri Fino dan bertanya padanya. Fino hanya meresponnya dengan senyuman hambar.
"Mas tau ngga tukang nasi goreng di sini tuh sebenernya intel?", tiba-tiba Neo berbisik.
Fino menatap Neo dengan heran.
"Jangan ketipu sama tampilannya Mang Udin. Dia emang jago banget nyamar jadi pedagangnya. Tapi saya tau siapa dia sebenernya"
Fino kini memperhatikan sang penjual nasi goreng yang Neo sebut sebagai Mang Udin. Bagi Fino tak ada yang mencurigakan dari dirinya.
"Ngape lu? Ngatain gua intel lagi gegara gua bawa beginian?", kata Mang Udin ketika memberikan pesanan Neo. Beliau mengeluarkan sebuah handphone keluaran lama berwarna hitam dengan bentuk yang agak mirip HT, menunjukkannya pada Neo dan Fino. Setelah itu beliau kembali melayani pelanggan lainnya.
"Tuhkan, galak! Masa penjual galak sama pembeli, berarti dia bukan asli pedagang kan", Neo masih berbisik pada Fino sambil menyantap makan malamnya.
"Mang, bungkusin dua ya buat saya. Yang satu pedes, yang satu ngga", kata Fino pada Mang Udin, menghiraukan perkataan Neo.
"Masnya ini tetangganya Mas Pakin sama Januar kan?"
"Iya, kenapa? Mau bilang mereka intel juga?"
"Bukan.. Mereka orang baik. Cuma agak-agak aja"
"Maksudnya?"
"Yaaa agak-agak tajir... agak-agak ganteng..."
"Haha. Mas Neo bisa aja.. Mas, saya duluan ya, pesenan saya udah selesai, jemputan saya juga udah dateng"
Fino lalu meninggalkan Neo, pergi naik sebuah mobil BMW seri 7 berwarna putih. Neo yang tidak mengetahui apapun tentang masalah yang sedang terjadi, tidak memiliki pikiran apapun ketika melihat Fino pergi malam-malam sambil membawa tas. Dia hanya bingung, pagi tadi dia lihat Fino bersama Januar begitu mesra, tetapi malam ini Fino pergi dengan pria lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIVERSE
Fanfiction"kok dunia ini sempit banget sihh, kenapa gua harus ketemu sama orang gila ini lagi" - Fino "oh, ternyata dia anak magang diperusahaan gua, here we go" - Januar "wah ada dede gemes baru pindah apart, semoga jadi tetangga gua" - Pakin some parts of t...