"Kenapa sih, Pa?", tanya Fino pada papanya.
"Tar juga tau", bisik Gunsmile.
"Papa sekarang rahasia-rahasiaan!", Fino ikut berbisik.
"Sssttt. Jangan berisik, bang", kata Gunsmile.
Januar yang sudah berdiri disamping Gunsmile mencoba mencuri dengar obrolan Fino dan papanya sambil bertanya-tanya tentang hal apa yang akan disampaikan padanya dan Fino.
"Karena semuanya udah kumpul, hari ini ada dua hal yang mau saya sampaikan. Pertama saya ingin mengundang kalian semua untuk hadir ke soft opening Souri besok. Dan kedua, sebagai perwakilan Bayu, Papanya Fino mau ngumumin sesuatu. Tolong disimak baik-baik yaaaa", kata Wira.
Gunsmile memasang ekspresi kaget seakan mengatakan'Kok gua??' diwajahnya.
Semua orang tak sabar menunggu. Dan dua objek utama pengumuman itu semakin penasaran. Gunsmile yang sempat bingung bagaimana memulainya, diam seribu bahasa selama beberapa menit, membuat semua orang ribut memintanya untuk cepat bicara.
"Lama amat lu broooooo", kata Mike.
"Iya om, apaan siiih? Kepo niihhhh", Pakin ikut berkomentar.
"Jangan-jangan ngga ada yang mau disampein ya?", tanya Fino.
Januar hanya diam saja sambil melihat Wira dengan curiga. Dan Wira menghindari pandangan anaknya sebisa mungkin.
"Kalian berisik banget deh", kata Gunsmile.
Setelah semua orang diam dan fokus padanya, Gunsmile mulai berbicara.
"Jadiii.. Ceritanya tukang seblak depan rumah gua itu pensiun. Terus gua ngerasa kehilangan, ngga bisa jajan seblak lagi"
"WOYLAH", teriak Mike.
"PENONTON KECEWAAAAA", kata Pakin.
"PAAAAAAA", kata Fino sambil mencubit pinggang papanya.
Wira tertawa melihat tingkah semua orang, sedangkan Januar hanya mengusap wajahnya dengan kasar.
"Buruan brooo, kasian anak orang nungguin itu", kata Mike.
"Anak orang? Enak aja luuuu, anak gua tau", timpal Gunsmile.
"Lah emang om bukan orang?", celetuk Pakin membuat suasana semakin mencair.
"Udah, balik ke topik! cepetan", Fino meminta papanya untuk melanjutkan.
"Iyaa.. Kali ini serius.. Saya boleh pamit ke toilet dulu ngga?", lanjut Gunsmile.
"Ohh.. Baku hantam kita, Pa!", kata Fino.
"Nih, Om. Pegang batu biar mulesnya ilang", kata Pakin.
"Kalo om masih ngga serius, biar mommy aja deh yang nyampein", akhirnya Januar mengeluarkan suara.
"Oke oke, sori ya.. jadi gini. Sesuai janji papa ke abang beberapa hari lalu, bahwa hari ini papa akan cerita semuanya. Tapi sebelum itu, Papa mau bilang ke Janu dan abang kalo Papa, Wira dan Bayu, sudah sepakat untuk menjodohkan kalian berdua"
"WHAT?!", Fino kaget.
"OH MY GOD", teriak Pakin.
Januar kaget dalam diam mendengar perjodohan itu. Sedangkan Mike, Wira dan ayah Wira tersenyum bahagia.
"Daddy kalian sudah merencanakan ini dan ingin menyampaikan secara langsung ke kalian berdua, tapi takdir berkata lain. Perjodohan ini adalah keinginan Daddy dan kami semua sepakat", kata Wira.
"Bener kan kata guaaaaa. lu berdua dijodohin", kata Pakin.
"Emang lu ada ngomong, mas?" Fino menimpali Pakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIVERSE
Fanfiction"kok dunia ini sempit banget sihh, kenapa gua harus ketemu sama orang gila ini lagi" - Fino "oh, ternyata dia anak magang diperusahaan gua, here we go" - Januar "wah ada dede gemes baru pindah apart, semoga jadi tetangga gua" - Pakin some parts of t...