Resto Viva Polo, 23 Februari 2024
pukul 17.15Januar baru saja tiba, tetapi Mily ternyata sudah menunggunya. Ketika Januar memasuki resto, dengan antusias Mily menyambutnya. Dia menghampiri Januar lalu menggandengnya menuju meja mereka.
"Kamu mau makan apa, sayang?", Mily sangat bersemangat memilih-milih menu yang akan mereka pesan.
"Mil"
"Kamu kan suka seafood, aku pesenin ya. Sama steak juga, terus minumnya...."
"Mil, gua kesini bukan untuk makan. Gua harus meluruskan semua hal di antara kita. Gua mau kita bicara baik-baik"
Pandangan Mily kini terpaku pada Januar, "Kamu mau kita untuk mulai dari awal lagi kan?"
"No. I want you to stop bothering me and my family"
"Aku kan udah minta maaf, Nu. Aku juga udah jelasin alasan kenapa aku ninggalin kamu waktu itu. Aku tau kamu masih sayang sama aku. Aku janji bakal berubah, aku ngga akan selingkuh lagi, Sayang"
"No, Mily! Listen! Sejak dulu gua pendam ini sendirian, tapi sekarang gua bakal omongin semuanya ke lu. Gua cuma ngomong ini satu kali jadi tolong lu simak baik-baik"
Mily kaget melihat sikap Januar yang tiba-tiba menjadi banyak bicara dan sangat mendominasi, karena Januar yang dia tahu adalah seorang pria yang tidak banyak bicara dan bisa selalu dia kendalikan.
"Gua udah cukup bersabar sama lu selama ini.. Tapi sekarang gua udah muak. Gua udah muak sama semuanya. Gua udah kubur dalam-dalam semua tentang kita. Masa lalu gua sama lu udah selesai. Gua bukan orang bodoh yang akan jatuh ke lubang yang sama. Gua udah sadar kalo lu itu ngga pernah tulus sama gua. Semua yang keluar dari mulut lu itu cuma kebohongan belaka. Gua tau dulu lu ngga sakit jantung, gua tau dulu lu ngga pernah dibully melainkan lu yang jadi pembully. Gua sadar lu macarin gua cuma buat manfaatin gua. Gua juga tau lu yang nyelakain nyokap gua"
Mily masih terpaku, tidak berani memotong kalimat Januar seperti yang biasanya dia lakukan untuk membela diri dan untuk mengambil alih situasi. Tubuhnya gemetar karena kaget dan kesal.
"Waktu itu nyokap gua ngga pernah setuju dan selalu nyuruh gua untuk berhenti berhubungan sama lu tapi gua selalu mencoba bertahan dan membuktikan kalo lu bisa jadi orang baik-baik, tapi ternyata gua salah. Gua udah buang-buang waktu gua. Dua taun gua nyia-nyiain waktu gua, cuma untuk jadi orang bego di mata lu"
"Aku ngga seperti yang kamu bilang, Nu. Itu semua cuma khayalan kamu, waktu itu kamu cuma lagi kangen aku tapi aku sibuk kerja, makanya kamu jadi halusinasi kaya gitu. Plis jangan tinggalin aku, Nu", Mily masih mencoba mengambil hati Januar.
"GUA UDAH MUAK SAMA LU, MIL!", teriak Januar, membuat semua mata tertuju pada mereka.
"Tolong lu pergi dari hidup gua. Gua mau jalanin kehidupan gua dengan tenang", lanjutnya.
"Tolong kamu pikirin lagi, Nu. Cuma aku yang pantes bersanding sama kamu"
"Ngga! Lu ngga pantes bersanding sama siapapun!"
"Kamu lebih pilih orang itu daripada aku? Balikin Janu aku yang dulu! Kamu pasti abis dicuci otaknya sama orang itu!", Mily terpancing, mulai menunjukkan dirinya yang asli.
"Orang itu? Dia punya nama dan dia jauh lebih baik dari lu! Fino lebih baik segala-galanya dibandingkan dengan lu!"
"Halah. Mana ada orang yang lebih baik dari pada gua di dunia ini. Semua orang itu suka sama gua, semua cowo mau sama gua tapi gua merendah dan milih lu. Sekarang lu ngusir gua dari kehidupan lu? Jangan mimpi Januar! Lu pernah takluk sama gua dan lu pasti bakal takluk lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIVERSE
Fanfiction"kok dunia ini sempit banget sihh, kenapa gua harus ketemu sama orang gila ini lagi" - Fino "oh, ternyata dia anak magang diperusahaan gua, here we go" - Januar "wah ada dede gemes baru pindah apart, semoga jadi tetangga gua" - Pakin some parts of t...