Cahaya silau masuk ke retina mata seorang gadis yang masih tertidur pulang dengan piyama berwarna putih. Tidak tahan dengan cahaya yang masuk gadis itu secara membuka mata, hal pertama yang dia lihat langit-langit kamar yang nampak asing.
"Gue dimana? Seharusnya kalau masih hidup ada dirumah sakit kan kok ini ada di kamar sih." Gumam Erika yang kebingungan dimana dia sekarang.
Gadis itu adalah Erika, tidak hanya jiwanya saja yang berada disini namun tubuh gadis itu bukanlah Erika. Erika berjalan menuju kaca yang ada didepan kasurnya.
"What! Siapa ini kok bening banget! Bukan ini bukan muka gue." Erika meraba-raba bagian wajahnya yang putih mulus tanpa ada jerawat.
Rambut panjang bergelombang dengan warna sedikit kecoklatan, tubuh yang dikatakan cukup sexy, kulit yang mulus bersih, bau tubuh yang harum manis. Bahkan di kulit tubuh ini tidak ada bekas luka sekecil pun.
"Kok kayak gak asing sama visualnya." Dengan cepat Erika mencari dompet yang berisikan identitas tubuh yang kini dia tempati.
Erika menemukan sebuah identitas kartu pelajar dengan nama yang tertera Aruna Arabella G. saat membaca identitas itu Erika bingung siapa Aruna itu? Apakah jiwanya benar ber transmigrasi seperti novel yang diceritakan mahasiswanya itu.
"Jika benar kalau gue transmigrasi atau pindah jiwa di novel mana dan kehidupan siapa yang gue tempati?" Monolog Erika bingung dengan keadaan sekitar.
"Gue gak boleh diem aja disini harus keluar cari tahu apalagi sudah mau siang gue harus ke sekolah ni anak buat cari tau." Bergegas Erika menuju kamar mandi untuk bersiap-siap.
Saat menuruni tangga banyak maid yang menyapa nya dengan hangat, Erika sedikit terkejut saat melihat interior rumah ini yang sangat bagus dan mewah bisa dibilang sebuah mansion. Entah mengapa Erika tau dimana letak setiap ruangan di mansion ini seakan sudah tinggal lama dan besar di mansion ini.
"Selamat pagi dear. Tumben kamu kesiangan sayang?" Sapa hangat wanita setengah baya sambil menyiapkan makanan untuk pria setengah baya.
"Ada kendala sedikit." Jawab Erika seadanya karena bingung harus berinteraksi seperti apa.
"Julian hari ini kamu antar Aruna karena pak Tejo harus ke bengkel untuk cek rutin mobil." Suara berat itu membuyarkan lamuan Erika yang tengah mengingat visualisasi orang-orang didepannya.
Ketika nama Julian terdengar di otak kecil Erika keluar sebuah judul novel yang sangat populer dikalangan dunianya dulu. Novel yang berjudul "My Enemy is My Boyfriend" Yang dimana cerita itu cukup membuat pembaca kesal karena endingnya yang kurang cocok. Apalagi penyebutan untuk peran tokoh tersebut yang tidak cocok, seharusnya protagonis wanita menjadi antagonis karena tipu dayanya.
"Iya dad." Jawab Julian singkat.
Kini Erika tau bahwa dia menjadi seorang figuran yang akan mati konyol akibat rencana sang protagonis kw dimana dia ingin menyingkirkan orang yang telah membully nya serta keturunan keluarga Gandisha. Erika tau apa singkatan dari G di nama Aruna tadi saat dia melihat di kamar.
Namun Erika masih tidak tahu sampai mana alur cerita berjalan dan apa penyebab jiwa Aruna pergi meninggalkan tubuhnya dan di isi oleh jiwa Erika. Selama di perjalanan Erika melamun dan Julian diam tidak mengajak Erika untuk berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Hidup Sang Figuran - END
Fantasy#transmigrasi02 END - Males nge revisi kapan-kapan aja kalau mood Konflik ringan Erika Amanda Maheswari seorang dosen muda yang bekerja di salah satu kampus ternama dikotanya, Erika harus mati sia sia saat perjalanan pulang kerumah akibat kecelakaan...