Selama perjalanan Aruna lebih banyak diam mendengar alunan musik yang diputar oleh Aslan, sedangkan Aslan sendiri memilih diam karena tidak tau harus mulai obrolan seperti apa.
Hingga sebuah ide muncul untuk memulai percakapan dengan Aruna agar suasana canggung ini berakhir.
"Nanti natural aja kayak apa yang lo pingin tadi setelah masuk ke mobil pertama." Kata Aslan menjelaskan apa yang akan dilakukan Aruna.
"Iya kak." Aruna hanya menjawab singkat dan tidak ingin melanjutkan obrolan.
"Mampir dulu ke toko kue." Ajak Aslan yang sudah membelokkan mobilnya ke sebuah toko kue terkenal.
"Buat apa?" Tanya Aruna penasaran namun juga ikut turun membeli kue.
"Sebagai properti biar natural." Jawab Aslan yang menggandeng tangan Aruna masuk ke dalam.
Keduanya sedang memilih kue apa yang pas untuk diberikan ke Hana agar Aruna dapat memiliki alasan mampir ke mansion Levent.
"One is Mango Coconut Gluten Free, one is Chocomaltine Cheesecake, and one is Lapis Legit Plain." Aslan menyebutkan kue kue yang ingin dia beli menurut selera ibunya.
Aruna hanya diam melihat Aslan yang sedang memesan sebenarnya dia ingin membeli cup cake namun sungkan untuk meminta pada Aslan.
"Lo mau yang mana?" Tanya Aslan tiba-tiba seakan tahu isi pikiran Aruna.
Dengan senyum senangnya Aruna menunjuk dua cup cake kesukaannya, "mau ini sama ini boleh?" Tanya Aruna pada Aslan.
"There is one Red Velvet cup cake and one Oreo cup cake." Ujar Aruna pada pegawai toko menunjukkan kue yang ingin dia beli.
"Sudah?" Tanya Aslan memastikan bahwa Aruna cukup membeli dua kue.
"Boleh nambah satu lagi gak?" Tanya Aruna dengan wajah memohon pada Aslan, meski sudah memasuki usia dewasa di kehidupan sebelumnya tetap saja jika dihadapkan makanan manis Aruna akan senang layaknya anak kecil.
Aslan menganggukan kepala sebagai jawaban ini hanya sebuah kue lagi pula jika hal ini bisa menghibur suasana hati Aruna itu tidak masalah daripada melihat Aruna yang terus diam seperti tadi.
"One is Traditional Kastengel Cookies, and one is Belgian Double Chocolate Chip Cookie. that's all!" Ucap Aruna senang kemudian pegawai toko membungkus semua pesanan Aruna dan Aslan dengan rapih.
"Itu bukan satu lagi tapi dua." Ujar Aslan sambil berjalan kearah kasih untuk membayar pesanan mereka.
"Boleh kan?" Tanya Aruna memastikan sekali lagi, jika tidak dia akan memberikan uang untuk membayar kue yang dia pesan.
"Boleh." Jawab Aslan singkat kemudian ke meja kasir.
Pelayan toko menghitung semua harga pesanan mereka berdua tanpa terlewat satu pun, dan hasil akhir muncul cukup mahal untuk sebuah kue.
Aruna melotot melihat total harga yang dikeluarkan oleh Aslan sebesar 1.059.000 rupiah sungguh kue sultan yang mereka beli.
Ketika masuk ke mobil Aruna hanya memandangi cup cake miliknya, sekecil ini harganya 30.000 sungguh mahal sekali.
"Kenapa cuma dilihat?" Tanya Aslan penasaran dengan tingkah Aruna.
"Kayaknya di dalem sini ada emasnya gak sih kak?" Tanya Aruna sedikit lebay karena baru kali ini dia melihat harga kue yang mahal bahkan ukuran cup cake nya sangat mini.
"Ngaco lo mana ada kue emas." Jawab Aslan yang tak habis pikir dengan tingkah Aruna.
Dengan tidak tega Aruna memakan cup cake mini nya di mobil, saat satu gigitan masuk rasa yang luar biasa enaknya menyapa lidah Aruna membuatnya ingin memakan lagi dan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Hidup Sang Figuran - END
Fantastik#transmigrasi02 END - Males nge revisi kapan-kapan aja kalau mood Konflik ringan Erika Amanda Maheswari seorang dosen muda yang bekerja di salah satu kampus ternama dikotanya, Erika harus mati sia sia saat perjalanan pulang kerumah akibat kecelakaan...