Tak Selalu Memiliki - Lyodra
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻Aruna telah selesai menjalani operasi namun masih berada di ruang intensif karena kondisinya yang masih belum stabil.
Dokter mengatakan jika kornea mata Aruna rusak karena sebuah cairan keras yang mengenai matanya sehingga mengalami kebutaan. Untuk luka di tubuhnya dokter berhasil menghentikan pendarahan serta memperbaiki saraf kepala Aruna yang rusak akibat benturan keras dikepalanya.
Dokter memperkirakan Aruna koma karena belum ada tanda-tanda akan sadar, pihak rumah sakit akan terus memantau keadaan Aruna.
Setiap harinya akan diperbolehkan satu orang untuk menengok Aruna dan mengajak gadis itu mengobrol untuk segera sadar.
Silih berganti orang-orang terdekat Aruna menjenguknya dan selalu berceloteh agar Aruna cepat sadar dari komanya.
"Aruna kamu nggak kangen sama mommy ya? Kamu sebentar lagi adek kamu lahir kamu gak mau hadir di hari pertama adik kamu lahir kedunia?" Mommy Emily tidak pernah absen mengajak Aruna mengobrol.
Entah sudah berapa lama Aruna betah pada tidur panjangnya. Mommy Emily hanya menghela nafas panjang ketika tidak mendapatkan respon dari Aruna.
Malam ini mommy Emily akan pulang sebentar untuk mengistirahatkan tubuh nya dan malam ini mommy Emily mendapat bantuan Aslan untuk menjaga Aruna.
"Terimakasih ya Aslan besok pagi tante kesini lagi titip Aruna sebentar ya." Pamit mommy Emily pada Aslan yang sudah duduk di kursi sebelah ranjang Aruna.
Sudah satu bulan ini Aruna dipindahkan ke ruang rawat VVIP atas permintaan keluarga dengan membawa semua alat yang berada di ICU. Meski begitu dokter hanya mengizinkan maksimal 3 orang yang menjenguk jika menunggu diperbolehkan hanya satu orang saja.
"Hai putri tidur." Sapa Aslan pada Aruna yang setia memejamkan matanya.
"Gak capek bobok terus?" Tanya Aslan sambil memandang wajah pucat Aruna.
"Kita disini udah berhasil menangkap pelaku yang buat kamu seperti ini." Aslan terus saja bercerita mengenai apa yang terjadi.
"Tapi sayangnya Grazetta lolos karena dia tengah mengandung dan juga atas pengaruh keluarga Radipta dia hanya mendapat hukuman kurungan selama 2 tahun." Aslan sedikit emosi ketika menceritakan tentang proses hukum pelaku.
"Kita semua sangat marah namun bisa apa hukum di negara ini tidak adil, mereka bilang bahwa korban tidak meninggal jadi hukumannya sangat ringat bahkan Syila saja hanya mendapatkan 1.5 tahu penjara kamu kira-kira emos gak ya kalau denger dakwah hakim pengadilan?" Baru kali ini Aslan berbicara panjang sekali, hanya untuk menceritakan kisah pada Aruna.
"Putri tidur, jangan bobok kelamaan ya kita semua kangen kamu."
"Entah perasaan apa ini ketika melihat mu menutup mata tanpa tahu akan bangun rasanya sangat sakit. Mungkin aku telah menyukaimu dan tertarik untuk mendekati mu tapi kenapa malah seperti ini?"
"Aku memilih kamu tapi kenapa semesta belum mengizinkan ku?"
Aslan menggenggam tangan Aruna yang tidak ada selang infus kemudian mengecup punggung tangan Aruna yang dingin akibat suhu ruang.
Aslan tidak pernah beranjak selalu berada di sisi Aruna untuk melihat jika Aruna bangun nantinya, Aslan sendiri sulit mengekspresikan perasaannya pada Aruna.
Interaksi mereka beberapa waktu membuatnya nyaman namun hal tersebut Aslan tolak karena memang tidak tahu perasaan apa yang hadir, tapi ketika mendapati Aruna terbaring lemah hati nya sakit seperti ada pisau tak kasat mata yang menggores hati nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Hidup Sang Figuran - END
Fantasia#transmigrasi02 END - Males nge revisi kapan-kapan aja kalau mood Konflik ringan Erika Amanda Maheswari seorang dosen muda yang bekerja di salah satu kampus ternama dikotanya, Erika harus mati sia sia saat perjalanan pulang kerumah akibat kecelakaan...