Sore setelah pulang sekolah Aruna berada di markas Aslan, namun saat ini Aruna masih berada di cafe nya untuk makan siang. Karena siang tadi tidak sempat makan padahal sudah diberi konsumsi berupa cemilan kue.
"Gak aneh ya kak lo bisa pindah sekolah di tengah-tengah semester apalagi kelas dua belas ternyata itu sekolah milik keluarga lo." Kata Aruna sambil menikmati spageti di depan nya.
"Hmm." Jawab Aslan singkat yang tak terlalu peduli dengan fakta itu.
"Terus kenapa lo nutupin kasus kematian 5 siswi di sekolah?" Tanya Aruna yang kini cukup menarik untuk dibahas.
"Bukan di tutup gitu aja, kita lagi nyari penyebabnya secara diam-diam. Keluarga korban juga bersedia untuk diselidiki secara diam-diam." Baru kali ini Aslan berbicara cukup panjang hanya untuk menjelaskan sesuatu.
Aruna menganggukan kepala tanda mengerti, pantas saja tidak ada keluarga korban yang menuntut untuk segera di tindak.
"Kasus ini sepertinya ada kaitannya dengan kepolisian maka dari itu pihak kepolisian selalu mempersulit penyelidikan." Kalimat yang di ucapkan oleh Aslan cukup membuat Aruna penasaran.
"Maksudnya dia punya bakingan kuat di kepolisian gitu?" Tanya Aruna memastikan.
"Hmm." Jawab Aslan singkat.
Setelahnya kedua orang itu pergi meninggalkan cafe menuju ruang staff seperti kemarin, sore ini cafe cukup ramai para karyawan sift satu harusnya sudah kembali pulang namun karena pengunjung yang ramai mereka harus lembur beberapa jam.
"File yang bisa menjawab semua pertanyaan kamu." Aslan menyerah kan sebuah map file cukup tebal pada Aruna.
Aruna yang mulai penasaran melihat isi file tersebut yang sepertinya cukup lengkap.
Aldebaran family
Lembar pertama menjelaskan latar belakang keluarga Aldebaran hingga bagaimana sang kepala keluarga berhasil menduduki posisi direktur operasional.
Hingga dimana keluarga Aldebaran melakukan korupsi anggaran operasional serta diam diam menyelundupkan barang pribadi untuk ikut pengiriman perusahaan agar memangkas pajak serta biaya pengiriman.
Hingga perbuatan tersebut diketahui oleh pemilik perusahaan Brian Prasetya Gandisha, detik itu tuan Brian langsung memanggil kepala keluarga Aldebaran untuk di interogasi. Namun pelaku tidak ingin mengakui perbuatan nya dan selalu menyangkal padahal bukti sudah ada didepan mata.
Brian menyuruh adiknya Arvin untuk menjebloskan pria itu ke penjara, namun diperjalanan yang dikawal polisi dan beberapa bodyguard pria itu memberontak dan merebut pistol milik polisi yang berada di sebelah nya.
Pria itu mengarahkan pistol ke arah diri nya sendiri karena tidak mau mengenas di penjara.
Tapi brita diluar sana mengira jika kepala keluarga Aldebaran meninggal karena di eksekusi atau dibunuh oleh Brian dan juga Arvin.
Malamnya keluarga Aldebaran berduka namun belum hilang kesedihan rumah mereka di serang oleh beberapa orang asing.
Orang yang menyerang keluarga Aldebaran adalah keluarga Seanelley, mereka merasa ditipu ternyata barang yang dijual keluarga Aldebaran merupakan barang selundupan.
Dengan bringas mereka menghabisi beberapa pekerja dan anak pertama laki-laki mereka tewas demi melindungi ibu serta adik perempuan nya.
Keluarga Aldebaran hanya tinggal ibu dan anak perempuan, mereka berkelana tak tentu arah hingga sisa uang yang mereka miliki untuk menyewa rumah satu petak demi bertahan hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Hidup Sang Figuran - END
Fantasy#transmigrasi02 END - Males nge revisi kapan-kapan aja kalau mood Konflik ringan Erika Amanda Maheswari seorang dosen muda yang bekerja di salah satu kampus ternama dikotanya, Erika harus mati sia sia saat perjalanan pulang kerumah akibat kecelakaan...