Awal dan Akhir

72 7 0
                                    

Di pagi hari yang berhujan dan lembab, lagi dan lagi "Raillea Athena Gayatria" bolos pelajaran karena rapat untuk acara sekolah.
Sekarang gadis ini sedang menunggu temannya "Kezyana" yang satu tugasan dengannya.
"Zyana..., lo ngapain itu lama banget hey..."
Gadis ini tak sabar, perutnya sudah bernyanyi sedari tadi meminta jatah makannya.
Tak ada jawaban dari dalam toilet itu, Raillea mengetuk pintu toilet itu tak sabar.
"Tunggu gw bentar lagi nih.."
jawaban dari rekannya, terpaksa membuat gadis berambut sebahu ini menunggu lagi.
"Cepetin loh ya..., gw tinggal Lo nanti"
Gadis ini mengancam temannya yang masih berada di dalam toilet.
"iya²... gw keluar nih.."
Jawab seorang perempuan dari dalam tailey, ia keluar dengan memakai seragam sekolah sembari menyemprotkan parfum di pakaiannya.
"sialan lo... lama banget gw nunggu, udah demo ini perut gw"
Gadis itu berucap cepat, menarik tangan gadis di depannya keluar dari area toilet menuju ruangan OSIS yang tak jauh dari lorong tempat mereka berada.
" katanya laper kok ke ruangan sih??" Tanya Zyana pada temannya yang asal seret tanpa bicara. "udah Lo diem aja, gw mau ambil sesuatu nanti Lo bantu gw ngasi nya" Tak ada kata lain gadis ini langsung membawa temannya ke dalam ruangan lalu membuka loker miliknya.
Lalu dengan cepatnyamengeluarkan sebuah tas tetobag dengan warna hitam lalu membawanya.
" udah ayok keluar kita punya misi..."
Gadis ini berkata dengan senyum nya yang lebar sembari kembali menyeret temannya keluar dari ruangan OSIS itu. Mereka kembali menyusuri lorong kelas², naik ke area ekstra yang berada di lantai 5 lorong 3.
Setelah berada di sana bukannya langsung ke tujuan Railea malah menghampiri mesin soda di dekatnya lalu mulai memesan.
"Lo mau ngapain ngajak gw ke sini?." Tanya gadis itu pada temannya yang sedang asik dengan soda kalengnya.
" udah... Lo cuma perlu siap siap mental aja nanti" Gadis itu tersenyum licik melirik ke arah Zyana yang hanya terdiam tak berkutik.

***
Di sana kedua gadis ini berhenti di pintu depan ruangan club basket sekolah. Terdengar suara laki-laki yg berjumlah 6-7 orang sedang mengobrol, terdengar juga suara seseorang yang sedang bermain game. Railea tersenyum sinis, sepertinya ada sesuatu yang gadis ini rencanakan dalam otaknya yang penuh anime.
"hey Kezyana...pasang wajah datar saat masuk mengerti?!" Gadis itu tiba tiba mengisyaratkan hal aneh pada rekannya yang membuat Zyana kebingungan namun hanya bisa menuruti kegilaan temannya yang satu ini.

"TOK"

"TOK"

"TOK"

"Maaf mengganggu kalian, sy izin mencari Ragatha Mahendra Putra sy ada perlu" Gadis ini memasang wajah tenang mimik wajahnya seketika berubah, "Pintar" hanya itu yang ada di pikiran Zyana sekarang melihat Railea yang tersenyum tipis profesional di depan kumpulan laki laki yang wajahnya memerah melihat kedatangan Railea.
"ah...dia ga ada di sini kak..., tadi Raga izin katanya ga ikut ngumpul karena ada panggilan dari Bu ChaCha" Salah satu dari laki laki itu berkata pada Railea dengan wajah malu malu nya.
"Ah...begitu ya..., btw boleh minta tolong ga?" Railea memasang wajah kecewanya di depan kumpulan laki laki itu.
"B-boleh kok kak..., m-minta tolong apa??." Laki laki itu menyahut dengan canggung.
"Bisa tolong kasi ini ke Raga?, bilang kalo ini dari temen OSIS nya ya..." Railea menyerahkan tas yang sedaritadi ia bawa. "Ba-baik kak..." Railea tersenyum tipis lalu berbalik keluar dari ruangan yang di ikuti Zyana di belakangnya. "Keren juga lo ekting Ra...!". Zyana, gadis itu mengeluarkan nada mengejek untuk Railea yang hanya cengar cengir sembari menuruni tangga menuju kantin sekolah bersama Zyana.

***

"Bu...,aku salad buah ya sama ini lagi satu" Railea mengambil kopi dari kulkas lalu duduk di kursinya di susul Zyana yang datang membawa semangkuk mie ayam.
"ya ampun Zyana lo bisa habisin semuanya?" Railea kaget tak percaya tubuh kurus itu bisa menghabiskan semangkuk porsi jumbo mie ayam. Jika dibanding dengan dirinya yang sudah kewalahan memakan mie itu di porsi sedang.
"ini ga cukup nanti anterin gw beli kebab di warung pojok" Gadis bertubuh mungil itu berucap sembari menyeruput mie nya dengan lahap. Di tontoni Railea yang masih geleng" dengan apa yang barusan ia dengar.
"itu perut atau tong sih?, muat banyak ya Wak" Gadis itu berucap sembari melirik lucu ke arah Zyana yang hanya terdiam sembari meneruskan makannya.
"kadang gw jga mikir gitu, kenapa orang pada gila diet?, gw yg makan banyak aja tetep ga ada isinya" Gadis mungil itu menghentikan makannya lalu mulai buka suara.
-_- "Sialan" satu kata yang terlintas di dalam pikiran Railea yg terdiam sambil tersenyum paksa.
"Itu bukan orang nya yang gila, tapi takdir Lo nya yang ga berisi" Railea tak menoleh dan fokus pada saladnya.

Aku Dan Arti Pertemanan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang