Tak ingin rasanya melanjutkan langkah ini. Sesak di dada bukan hal yang bagus dan nyaman.
Terlepas dari kalimat bijak Ragatha kemarin. Railea bangun dari tidurnya, ditemani oleh suara angin yang membawakan butiran salju yang dingin. Perasaan tenang itu bahkan terlalu tenang.
Tangis gadis ini turun bersama dengan salju yang turun dari langit.
Lelah yang dirasa akan terbayar dengan senyum 3 mataharinya yang cantik.Bisakah hari ini berjalan tanpa airmata yang menetes?
Kita tak tau bagaimana matahari akan terbit dan terbenam begitupun kita yang tak tau bagaimana jalan cerita hari ini setelah bangun tidur ataupun setelah akan terlelap dari beratnya hari.
Tebakan Railea hari ini adalah.
"Hari ini gw harus kerkom lagi. Kalo ga salah hari ini Sandrina bisa dateng" Batin itu berbicara dalam ruang fikir Railea."Gak boleh sedih lagi ya Railea, kan nanti mau liat mereka jadi ga boleh keliatan sedih ya..."
Suara hatinya lembut, mencoba menenangkan diri sendiri dengan mengelus pelan rambutnya sendiri. Walau tangisnya masih berlanjut senyum manis masih terukir di wajahnya."Saudaraku yang lahir dan pergi bersama ku. Temani saudara mu ini ya...; Dia lagi sedih sekarang, bantuin dia yah saudaraku...."
Memang tak bicara dengan suara. Namun terkadang suara hati lebih kuat daripada sebuah suara.
Mulai merasa tenang. Railea kembali dengan rutinitasnya. Menyapu dan membuka gorden, merapihkan tempat tidurnya yang baru saja ia tiduri.
Kegiatan dapurpun dimulai. Hanya sarapan buah dan susu lalu makan siang dengan jus alpukat dan nasi goreng."Aku sayang Railea. Railea sayang dirinya sendiri. Kita berbagai kepribadian dalam satu tubuh. Railea sayang semua kepribadiannya, kami juga sayang Railea" Ucapnya dalam senyum yang mencoba menyemangati dirinya sendiri dengan sebuah kata kata motivasi sederhana.
"Orang gila"; Jika itu kata yang akan kalian lontarkan. Bisakah kalian melihat terlebih dahulu?
Siapa yang pantas di bicarakan dan mana yang tidak.Psikolog pernah berkata
"Orang yang bicara dengan dirinya sendiri adalah orang yang sedang berusaha bangkit dan tetap hidup di dunianya yang penuh luka"Jika Railea hanya sendiri. Siapa yang harus ia harapkan untuk memberinya kata kata sederhana itu?
Hanya banyak kepribadiannya lah yang sayang dan mengerti dengan apa yang ia rasakan."Tapi kan satu tubuh"; Mereka memang satu tubuh tapi tak semua yang mereka lakukan itu sama.
"Setiap harinya ada cerita.
Setiap cerita ada kepribadian yang mengisinya"Kita semua punya kepribadian. Kepribadian itu banyak namun itu semua tergantung dari bagaimana cara kita memandangnya.
Cobalah gunakan dua pemikiran. Otak kita bekerja untuk mencari solusi dan menangani masalah dan Hati untuk melihat sekeliling kita ada yang memerlukan bantuan atau tidak dan apakah dalam suatu keputusan bersama semua nya bisa melakukanya ataupun tidak.
Semua tergantung pada kondisi dan cara kita menangani permasalahan.
***
Selesai dengan sarapannya. Railea kembali ke kamarnya untuk menyiapkan baju, tas dan perlengkapan lain.
"Nanti ada badai ga ya?."
Railea berucap khawatir sembari menatap keluar jendela yang tergambar jelas salju yang tebal di halaman rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Arti Pertemanan (End)
Ficção Adolescente- lD e k r i p s i Seorang gadis muda yang hidup sendiri di luar kota karena mengejar sekolah impian "Raillea Athena Gayatria "gadis muda berusia 16 tahun bersekolah di sekolah ternama. Mengambil keputusan untuk menjadi seorang penulis dan guru bah...