Perjalanan Sebelum Pulang

10 4 0
                                    

Pagi di hari Rabu ini berjalan lancar. Belum ada tanda tanda kegagalan, Railea berangkat dengan santai yang sampainya di sekolah kelas itu masih kosong melompong.
Ia tau jika bukan dirinya yang datang lebih awal maka Daysri sudah berada di dalam kelas menatap keluar jendela sembari menunggu yang lain datang.

***


Kali ini cuaca lebih lembab, entah karna apa namun terasa lebih dingin dibandingkan kemarin. Railea duduk di kursinya sembari menatap jendela dekat pintu masuk kelas. Berharap ada Daysri yang datang dengan senyum tipisnya.

Karena bosan menunggu Railea pergi ke belakang kelas, menikmati langit yang masih sedikit oranye namun cenderung ke biru, wajar saja jam sudah menunjukkan 06.30 pagi.
Angin berhembus di samping telinganya, serasa tau dengan maksud angin ini; Railea membalik badan dan benar dugaannya Daysri sudah datang melewati pintu kelas.

"Haaiii...."

Sapa Railea menghampiri yang dibalas lambaian tangan dari Daysri. Lucu melihatnya melambaikan tangan seperti itu. Rasanya melihat orang yang berbeda di waktu itu juga.

"Ihhh...., padahal biasanya gw yang dateng duluan f*ckkk"

Daysri bergurau, tangannya menunjukan jari tengah sembari tertawa kecil, Railea tak menganggap serius itu karna dia tau itu hanya candaan semata.

"Udah ada OSIS di bawah??."

Tanya Railea yang menunggu Daysri menaruh tasnya.

"Tadi sih belum, nanti aja turun malas gw..."

Pinta Daysri yang di balas anggukkan setuju dari Railea.

"Iya juga lagian belum ada yang Dateng kan??."

Railea membenarkan, Setelah perbincangan pendek itu mereka memilih untuk diam di bangku mereka. Yang tak lama datang Yuri, Kezyana dan Oniel. Satu circle itu tumben datang bersamaan, biasanya Kezyana si tukang telat dan Yuri si paling awal datang, oniel selalu di tengah.

"Tumben lo dateng awal Zya?."

Tanya Daysri menyambut datangnya Zyana dan yang lain.

"Ya kan gw anak yang rajin, ekhmmm, aduh aku terlalu jujur"

Ucap Zyana menyombong

"Halah..., biasanya juga telat bangun!!."

Marah Daysri dengan tangan melipat di dada.

"Ehhh, itu bukan gw yang telat tapi kakak gw si Drey yang pup nya lama banget ya astagaaa!!!."

Kezyana menentang, mencoba untuk membenarkan dirinya dengan sedikit bumbu kebohongan.

"Alahh, taik kucing!!."

Daysri tak menyikapi, sudah sering kali Kezyana yang mengaku sendiri. Jika ia telat karena bermain game hingga larut malam bahkan pagi baru tidur. Memang lain....

"Ehhh, bener ya aku ga boong!!."
Sangkal Kezyana lagi.

"Udah deh Zya, keliatan lo boongnya plis. Kayaknya perlu flasback pas hari Sabtu lalu lo sendiri yang bilang kalo lo telat bangun dan itu bukan cuma sekali wakkk"

"Mantap Wak". Rasanya kata kata itulah yang ada di kepala Daysri sekarang. Ia tertawa terbahak bahak melihat wajah Kezyana yang bungkam dalam satu kalimat Railea.
Tak lain halnya dengan Railea yang tertawa cekikikan mengikuti Daysri.

Aku Dan Arti Pertemanan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang