Perjalanan Ke Rumah Daysri'

17 3 0
                                    

Berselang 1 hari, hari ini hari Rabu salju turun walau tak begitu deras.
Railea mendapati dirinya yang tertidur memeluk buku di sofa ruang tamunya.
Tersadar dirinya telah melewatkan jam sarapan, Railea hanya menghela nafas panjang lalu bangkit dari sofa empuk itu menuju kamar mandi untuk membersihkan wajahnya.

Selesai dengan kegiatannya. Railea berjalan ke arah dapur, mulai menyiapkan bahan untuk ia masak.
Selesai dengan bahan, tangan indah itu kini bermain bersama pisau dapur dan kompor.

Tak ada kata ragu dalam masakannya, hanya perlu gunakan takaran dan selera. Tanpa perlu waktu lama makan siangnya sudah selesai ia masak.
Belum waktu bagi Railea makan sekarang, Railea yang punya waktu luang berjalan kembali ke kamarnya untuk mengambil handphone dan laptop jinjingnya.

Tangan kecil itu mulai mengetik di atas keyboard laptop.
Tatapannya fokus ke arah layar, membiarkan tangannya merasakan huruf huruf yang ia tekan.
Suasana yang hening terasa damai. Tak terdengar suara motor ataupun mobil di kompleks perumahan Railea.
Tak heran jika suasananya hening dan damai.

***

Ketika sedang fokus dengan laptop nya, suara notif keluar dari handphonennya yang berada di atas meja depan sofa tempatnya duduk.

"Eh, tumben banget ada yang ngechat pagi pagi gini"
Seru Railea yang langsung mengambil handphone dan mulai memainkannya.
Dari app chat nya terlihat 2 pesan dari Daysri.

_____________Isi Pesan_____________
( 08.57)

Daysri:
"Pp"
"Rai nanti jam 2 bisa kerpok?."

___________________________________

Railea membaca chat singkat itu dengan seksama. Tangan nya bergerak, mulai mengetik di layar handphone miliknya.

______________Isi Pesan_____________
(08.57)

Railea:
"bisaaa"

Daysri:
"Okey, nanti kita buat proposalnya"

Railea:
"Okeyyyy"

______________________________________

Percakapan singkat itu selesai, Railea kembali dengan laptopnya. Mencari beberapa materi untuk ia pelajari dari handphone nya.

Waktu yang berjalan cepat tak terasa baginya ini waktunya makan siang. Tanpa menunggu lama ia segera makan dan bersiap untuk peralatan kerpoknya.

"Lah, kartu bus gw mana anjay!!."

Railea panik, membongkar isi tasnya mencari kartu berwarna abu abu itu dalam tasnya.

"Kok ga ada sih, arghhh..., sialannn!!"
Railea mengacak-acak rambutnya menandai dirinya yang kesal. Wajahnya yang manis seketika berubah masam bagai buah busuk.

"Sial gw, siallll!!!" Railea kembali membongkar tas yang ke 2 dengan penuh amarah.

"Gimana ini, masa gw minta di tf bunda, yang ada gw ga dikasi ongkos lagi ck"

Kesal, Railea hanya bisa pasrah entah bagaimana caranya keluar rumah nanti. Tak masuk akal jika ia keluar dengan berjalan kaki di cuaca bersalju tebal seperti ini.
Jika itu dekat tak masalah, tapi rumah Daysri cukup jauh dari rumahnya jika perjalanan dengan bus 10-15 menit mungkin ia akan sampai setelah menit ke 30 dengan berjalan kaki, belum lagi kaki beku itu mungkin saja ada.

Aku Dan Arti Pertemanan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang